Wisata Pasir Timbul Adonara Bikin Bupati Lembata Ingin Berinvestasi

Konten Media Partner
15 Juni 2020 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panorama pasir timbul Pantai Meko, Kabupaten Flores Timur. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Panorama pasir timbul Pantai Meko, Kabupaten Flores Timur. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
ADONARA- Potensi wisata di Dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara, Flores Timur rupanya membuat Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur jatuh hati.
ADVERTISEMENT
Bersama keluarganya, Minggu 14/6/2020), bupati dua periode ini bersama keluarga berekreasi di lokasi ini.
Ia bahkan mengaku siap bekerjasama dengan Pemda Flotim dan siap berinvestasi pariwisata di lokasi wisata yang terkenal dengan keindahan pasir timbul itu.
"Daerah ini punya potensi pariwisata yang cukup menjanjikan. Sejengkal tanah pun jangan berniat untuk dijual," ujarnya.
Camat witihama, Laurensius Lebu Raya, berterimakasih kepada bupati Lembata yang sudah mengunjunginya wisata Meko. Ia berharap niat baik bupati nantinya bisa terwujud.
Untuk diketahui, Pulau Adonara bukan hanya kaya akan kebudayaannya, pulau ini juga punya banyak destinasi wisata alam yang unik, yang bahkan belum terekspose, salah satunya adalah pasir timbul Meko.
Dinamai pasir timbul, lantaran terdapat gundukan pasir di tengah laut seperti pulau kecil tak berpenghuni. Luasnya kurang lebih tidak sampai 1 kilometer persegi. Pasir putih yang sedikit berwarna pink ini kontras dengan warna laut yang biru kehijauan.
ADVERTISEMENT
Pasir berwarna merah jambu itu berasal dari karang yang hancur. Keindahan ini tampak sempurna dengan paduan pulau-pulau berwarna hijau yang subur. Tak ada ombak di pantai pasir itu, hanya riak-riak kecil yang menyapu pasir putih yang lembut. Jika air laut pasang, pulau itu akan tenggelam.
Namun, keindahan Pasir Timbul Meko harus dibayar dengan perjalananan yang cukup panjang. Dari Pelabuhan Pelni Larantuka di Kota Larantuka, wisatawan harus menyeberang ke pelabuhan Tubilota di Pulau Adonara, menggunakan kapal motor dengah tarif sewa Rp 5 ribu. Waktu tempuh kira-kira hanya 10 menit.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur (kelima dari kanan) bersama Camat witihama, Laurensius Lebu Raya di Witihama, Pulau Adonara. Foto: istimewa.
Kemudian, melintasi Pulau Adonara. Sewa mobil jadi cara yang tepat menuju ke Meko. Lantaran minimnya transportasi umum dan jauhnya perjalanan menjadi alasan. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Dusun Meko.
ADVERTISEMENT
Dusun Meko dihuni suku Bajo yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Mereka hidup sehari-hari dari hasil tangkapan ikan. Dengan menggunakan sampan kecil, mereka menebar jaring untuk menangkap ikan.
Warga dusun bisa mengantarkan wisatawan ke Pasir Timbul Meko dengan menyewa perahu nelayan lokal. Harga sewa sekitar Rp 400 ribu PP. Dalam perjalanan menuju pulau itu, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang tak kalah indah.
Dalam perjalanan, wisatawan akan melintasi Laut Meko yang airnya sangat jernih. Sepanjang jalan disuguhi pemandangan terumbu karang warna-warni. Jika melihat ke belakang tampak Ile (Gunung) Boleng. Di sisi kiri dan kanan ada Bukit Sandosi dan Lembata. Sementara di depan, ada gunung api.
Secara aksesibilitas, menuju Pasir Timbul Meko bisa melalui Kota Larantuka yang bisa dijangkau dengan dua penerbangan dari Kupang, pada Pagi hari menggunakan Trans Nusa dan Sore hari menggunakan Wings Air. Via Maumere dengan menempuh perjalanan darat 4 jam bisa menjadi alternatif perjalanan ke Larantuka.
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir, di sekitar destinasi wisata ini sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung pariwisata, seperti hotel dan restoran yang menjamin keamanan dan kenyamanan. Bahkan di Kota Larantuka juga sudah ditemukan homestay.