news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bahaya Kualitas Tidur yang Buruk Akibat Begadang

Frisca Nur Shinta Anggraini
Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi S1 Gizi
Konten dari Pengguna
5 Juni 2022 15:46 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Frisca Nur Shinta Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waktu tidur yang baik pada malam hari. (Sumber: Dokumen Gambar Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Waktu tidur yang baik pada malam hari. (Sumber: Dokumen Gambar Pribadi)
ADVERTISEMENT
Tidur menjadi kebutuhan dasar setiap orang untuk memulihkan keadaan tubuh supaya tubuh dapat tetap berfungsi secara normal. Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan durasi istirahat yang cukup setelah beraktifitas seharian.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, tidur memiliki beberapa manfaat lain yang penting untuk jalannya metabolisme dan keseimbangan fungsi yang bekerja dalam tubuh kita, seperti mencegah risiko terkena penyakit, mencegah stres, meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan daya ingat, dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Oleh karena itu, setiap orang diharuskan memiliki tidur yang berkualitas, salah satunya tidur dengan jumlah jam yang sesuai.
Jam tidur normal dikategorikan sesuai dari usia setiap orang. Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, remaja membutuhkan waktu tidur sebanyak 8-9 jam setiap harinya, orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur setiap harinya, sedangkan pada bayi dan anak membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari remaja dan orang dewasa, tetapi pada lansia waktu tidur yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit, yaitu 6-7 jam per hari.
ADVERTISEMENT
Namun, masih banyak orang yang belum menyadari ataupun menghiraukan manfaat dari tidur. Tidak sedikit orang yang menghabiskan waktu malamnya untuk begadang. Begadang merupakan suatu aktivitas dimana seseorang tidak akan tidur hingga larut malam atau dini hari karena sedang bekerja, bermain, belajar, dan mengerjakan tugas.
Beberapa waktu yang lalu, salah satu pengguna Twitter @whiskeyonic3 mengunggah cuitan tentang dirinya yang jatuh sakit karena jam tidur tidak teratur. Hal ini menyebabkan dirinya harus masuk rumah sakit.
Banyak orang jatuh sakit akibat tidak menjaga waktu tidur yang cukup. Pengguna Tiktok Olsza Lauuu (@olszalau) mengunggah sebuah video yang menceritakan pengalamannya terkena penyakit stroke karena jam tidurnya. Ia sering tidur saat sudah memasuki waktu subuh atau pada siang hari.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan terjaga pada malam hari dan tidur saat siang hari dapat membahayakan diri kita karena hormon kortisol sebagai hormon stress bisa meningkat. Munculnya hormon kortisol yang meningkat pada waktu istirahat (tidur) membuat organ-organ dalam tubuh kebingungan sehingga sistem dalam tubuh kita berantakan. Hal ini dapat meningkatkan peluang risiko terkena penyakit jantung meningkat, seperti stroke dan serangan jantung hingga 20%.
Begadang dapat mengakibatkan produktivitas dan daya tahan tubuh seseorang menurun. Berbagai macam penyakit dapat terjadi karena proses metabolisme dan siklus hormon tidak seimbang atau kondisi fisiologis tubuh menurun. Gejala umum awal yang menjadi tanda kurangnya tidur seseorang biasanya antara lain, kepala terasa berputar, mual, dada terasa sakit, mudah merasa lelah, badan lemas, mata bengkak, dan sakit kepala.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan tidur yang parah menyebabkan kadar gula darah meningkat karena tingkat sensitif insulin menurun akibat dari kadar dan durasi hormon pertumbuhan meningkat. Hormon pertumbuhan memiliki fungsi mengatur penggunaan glukosa agar glukosa darah ketika tidur tetap normal. Namun, kadar hormon pertumbuhan dapat meningkat apabila keadaan terjaga sehingga kadar gula darah ikut meningkat.
Jika hal itu terjadi secara berkelanjutan, maka terdapat risiko untuk terkena diabetes melitus. Selain itu, waktu tidur yang buruk dapat mengakibatkan risiko obesitas meningkat dan kadar hemoglobin seseorang yang memiliki kebiasaan begadang akan menjadi rendah sehingga seseorang tersebut dapat mengalami penyakit anemia, yaitu jumlah sel darah merah yang sehat kurang dari normal.
Lalu, apakah ada tips agar seseorang dapat mengurangi dan menghilangkan kebiasaan buruk seperti begadang ini? Jawabannya ada. Beberapa tips yang bisa kita coba lakukan untuk menghilangkan kebiasaan begadang, misalnya dengan membuat timetable atau jadwal pembagian waktu aktivitas kita dalam sehari, seperti makan, bekerja, belajar, mengerjakan tugas, dan tidur. Kemudian, jadwal tersebut harus kita terapkan secara rutin.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya banyak tips yang bisa kita coba untuk mengurangi, menghilangkan, atau bahkan menghindari kebiasaan begadang. Akan tetapi semua tips itu tidak akan membuahkan hasil yang baik kalau dari dalam diri belum ada niat untuk menjalaninya.
Dengan demikian, diharapkan para pembaca bisa sadar setelah mengetahui bahaya yang diakibatkan dari begadang dan kembali tidur secara maksimal sesuai jumlah jam yang dibutuhkan. Saat tubuh terasa segar ketika bangun tidur, maka hal itu menandakan kebutuhan tidur kita mulai terpenuhi.
Arieselia, Z., Tasia, Y. and Sasmita, P. K. (2014) ‘Pengaruh Kurangnya Jumlah Jam Tidur terhadap Perubahan Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya’, Damianus Journal of Medicine, 13(2), pp. 128–136.
ADVERTISEMENT
Mawo, P. R., Rante, S. D. T. and Sasputra, I. N. (2019) ‘Hubungan kualitas tidur dengan kadar hemoglobin mahasiswa fakultas kedokteran undana’, Cendana Medical Journal (CMJ), 7(2), pp. 158–163.
Sabanayagam, C. and Shankar, A. (2010) ‘Sleep duration and cardiovascular disease: Results from the National Health Interview Survey’, Sleep, 33(8), pp. 1037–1042.
Yogis, N. et al. (2017) ‘Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja’, Jurnal Sketsa, 4(2), pp. 53–60.