Liburan Seru dan Murah di Kota Porto, Portugal

Gading Parasati
A diplomat by profession. Foodie. Mostly travel for food.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2019 20:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gading Parasati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Porto adalah kota untuk pelesir yang sangat underrated di Eropa. Padahal kotanya cantik, makanan enak, murah, dan menawarkan pemandangan unik di berbagai sudutnya. Porto disebut juga Oporto, adalah salah satu kota tertua di Eropa. Pusat kotanya dinobatkan sebagai UNESCO World Heritage pada tahun 1996. Kota ini tidak terlalu besar, compact, sehingga enak untuk jalan kaki. Tiga hari di Porto sudah cukup untuk menjelajah seluruh kota dan mampir menikmati tempat-tempat yang menarik.
ADVERTISEMENT
Sungai Douro (Foto dok pribadi)
Di artikel ini saya akan menceritakan beragam kuliner enak dan murah khas Portugal, gerai Mc Donalds terindah di dunia, toko buku inspirasi film Harry Potter, jalan kaki melewati gang-gang dan tepi sungai Douro, wine cellar dan wine tasting di Calem, serta bangunan-bangunan berkeramik biru khas Porto. Yuk kita mulai!
Makanan di Porto itu murah, khas, dengan porsi super besar. Di banyak restoran atau warung makan di Porto, jika pesan ayam atau daging, kita akan terkejut begitu makanan diantarkan ke meja. Bagaimana tidak, makanan disajikan di piring besar atau semacam baki sedang, yang isinya bukan satu, tapi dua potong ayam/daging. Ditambah lagi nasi dan kentang goreng atau tumbuk. Ya benar, dua jenis karbohidrat dalam satu hidangan. Pesan moralnya, pesan satu saja dulu untuk makan berdua, atau bawalah tempat makan kosong untuk menyimpan sisa makanan guna dikonsumsi kemudian.
Menu ayam 3 potong seharga 7 euro (Foto dok pribadi)
tiga karbohidrat dalam satu hidangan (Foto dok pribadi)
Kami menuruti saran pemandu lokal untuk makan di kantin di sebuah gang dengan nama jalan Rua de Arquitos Nicolau Nazoni (lupa lama kantinnya). Suasananya seperti kantin kecil, sangat lively dan ramai. Seperti orang Indonesia, orang-orang Portugis ternyata juga suka mengobrol dan tertawa keras di tempat umum, tidak seperti suasana di Jerman atau Inggris yang sangat menjaga privasi. Di sana saya mendapat tiga potong paha ayam, nasi dan sayur dalam satu hidangan dengan harga 7 euro. Sedangkan suami mendapatkan daging, telur, nasi, jagung, dan kentang goreng. Tiga jenis karbohidrat. Kami tertegun sesaat sebelum akhirnya makan dengan lahap.
ADVERTISEMENT
Pedro Dos Frangos dengan tiga potong daging (Foto dok pribadi)
Soal rasa, saya masih terngiang-ngiang enaknya makan daging dan nasi di restoran chain bernama Pedro Dos Frangos. Restoran ini sebenarnya terkenal dengan hidangan ayam roast-nya, namun setelah harus menghabiskan tiga paha ayam hari sebelumnya, saya memutuskan pesan daging saja. Ternyata pilihan saya tidak salah. Jarang ditemukan di Eropa, steak daging yang disajikan dengan nasi. Nah, di Dos Frangos hal ini terjadi. Dagingnya tebal, empuk dan gurih, bertemu dengan nasi. Rasanya sederhana, straightforward dan nikmat.
Pastel de nata (Foto dok pribadi)
Di Porto juga saya menemukan kue manis yang jadi favorit, pastel de nata namanya. Saya tidak suka makanan manis, namun kali ini lidah saya harus bertekuk lutut melahap lembut dan manisnya nata berbagai rasa. Nata, disebut juga portuguese tart, adalah pastry isi custard yang dibakar bagian atasnya. Yang saya ingat, ada rasa original, coklat, dan matcha. Ada dua tempat yang menjual nata paling enak yaitu Manteigaria dan Confeitaria de Bolhao (kafe bergaya klasik yang asik untuk sarapan).
ADVERTISEMENT
Mc Donalds terindah di Porto (Foto dok pribadi)
Hiasan kaca patri di Mc Donalds Porto (Foto dok pribadi)
Tahukah anda bahwa restoran Mc Donalds terindah di dunia ada di Porto? Huruf M merah besar yang biasanya menjadi lambang gerai Mc Donalds tidak nampak. Tulisan Mc Donalds dibawahi oleh sebuah lambang burung gagah berwana hijau, akibat oksidasi tembaga dengan udara. Sejarahnya bangunan restoran tersebut dahulunya adalah sebuah kantor pos. Bangunan tidak hanya indah dari luar, namun di dalam pun tampak indah dengan hiasan kaca patri berwarna-warni dan lampu gantung yang indah.
Tangga cantik di Livraria Lello (Foto dok pribadi)
Pernah nonton film Harry Potter? Tangga kastil Hogwarts yang dapat berpindah-pindah itu ternyata terinspirasi dari tangga di sebuah toko buku di Porto, Livraria Lello. Saat weekend, antrean masuk cukup panjang mengular. Tiket masuk seharga 5 Euro yang dapat ditukarkan dengan membeli buku (harus buku, tidak boleh merchandise). Tangga meliuk di tengah ruangan yang padat, sulit untuk mengambil foto tanpa ada orang lain dalam frame kita.
ADVERTISEMENT
Pengunjung sibuk befroto di tangga Livraria Lello (Foto dok pribadi)
Kota Porto tidak terlalu besar, walaupun kontur jalan naik turun, pas untuk dijelajahi dengan jalan kaki. Jalanan menuju sungai Douro dari pusat kota menurun, jadi tidak terlalu melelahkan. Di sepanjang perjalanan banyak bangunan-bangunan yang Instagrammable.
Sungai Douro (Foto dok pribadi)
Tibalah kita di tepi Sungai Douro yang ramai, banyak restoran, kafe-kafe cantik, pemusik jalanan, dan lapak-lapak penjual souvenir. Jika berminat, dapat juga tur sepanjang sungai dengan kapal atau olah raga sungai. Terlihat lengkungan besi jembatan Dom Louis I yang membelah sungai Douro dan menghubungkan antara Porto dengan Vila Nova de Gaia. Konon jembatan Dom Louis dan Menara Eiffel dibangun oleh perusahaan yang sama, oleh sebab itu terlihat kesamaan dalam penggunaan material besi dan rangkanya.
ADVERTISEMENT
Foto Jembatan Dom Louis I diambil dari venicular (Foto dok pribadi)
Mari kita menyeberang sungai!
Di pinggiran sungai di sisi kota Vila Nova de Gaia, pandangan langsung disambut deretan plang merek-merek wine terkenal dari Porto, yaitu Taylor, Calem, Graham, Cockburn, Sandeman, Offley, Burmester, dan Vereira. Ini surganya para pecinta porto wine karena di sinilah berkumpulnya toko sekaligus wine cellars (tempat penyimpanan wine) dari merek-merek tersebut. Kami memutuskan untuk mengikuti tur dan wine testing di Calem.
Barrel tempat penyimpanan wine (Foto dok pribadi)
Wine tasting (Foto dok pribadi)
Wine cellars di sini tentunya jauh lebih kecil daripada Cricova Winery di Moldova yang pernah saya ceritakan di artikel sebelumnya. Biarpun lebih kecil, namun saya tetap melihat barisan barel sebesar truk berisi wine yang sedang di”matang” kan. Porto wine memiliki jenis wine khusus antara lain tawny, ruby, rose, late bottled vintage (LBV). Jika ingin mencicipi masing-masingnya, silakan daftar untuk paket wine tasting yang terpisah dari paket tur. Terlanjur basah, sekalian saja kami ambil paket tasting 3 jenis wine yang disajikan dengan keju, selai dan biskuit sebagai pelengkap.
ADVERTISEMENT
Bangunan dengan keramik warna biru (Foto dok pribadi)
Bagaimana dengan arsitektur khas Porto? Bangunan dengan dinding luar dilapisi keramik warna biru dapat ditemukan di berbagai titik di Porto. Saya sempat berpikir kenapa dinding luarnya harus dilapisi keramik seperti lantai? Ternyata hal ini disebabkan cuaca Porto yang lembab. Logikanya, seperti di kamar mandi, agar dinding tahan lama dan tidak mudah berjamur maka dipasanglah keramik. Hmmm, tapi jadi unik dan cantik kok!
Bangunan di sudut kota Porto (Foto dok pribadi)
Bangunan biru cantik ala Porto (Foto dok pribadi)
Demikian perjalanan kita ke Porto, semoga informasinya menarik dan bermanfaat ya!