Digitalisasi Desa Wisata Harus Optimal di Era Normal Baru

Galuh Alif Fahmi Rizki
Trainer di Wilangan EduSpace, Penggiat Desa Wisata Tinalah Kulon Progo, Pendamping UMKM DI Yogyakarta
Konten dari Pengguna
14 April 2021 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galuh Alif Fahmi Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok Penulis. Foto diambil saat melakukan kegiatan di Desa Wisata Tinalah
zoom-in-whitePerbesar
Dok Penulis. Foto diambil saat melakukan kegiatan di Desa Wisata Tinalah
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata (desa wisata) saat ini sudah mulai bangkit dan bergerak dengan arahan dan berbagai program pemerintah yang secara berkala telah dilakukan dan perlu menerapkan digitalisasi di desa wisata. Hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh pelaku pariwisata khususnya desa wisata adalah penerapan CHSE, yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
ADVERTISEMENT
Berbagai sosialisasi dan bantuan perlengkapan CHSE untuk desa wisata telah disalurkan, dari wastafel, thermogun, handsanitizer, disinfektan, masker, dan faceshield. Dengan kelengkapan tersebut desa wisata dapat membuat kampanye dan promosi kesiapan desa wisata di era normal baru.
Peran digital saat ini penting diterapkan oleh pengelola desa wisata untuk memudahkan menjalankan serangkaian protokol kesehatan saat melakukan aktivitas wisata di desa wisata. Maka, pengelola desa wisata harus mempunyai kecakapan dasar untuk menggunakan berbagai media digital sebelum menerapkannya.
Berbagai aplikasi mobile saat ini memberikan kemudahan untuk membuat video atau poster yang menarik. Banyak pilihan aplikasi untuk editing video atau poster digital yang berisi tentang protokol kesehatan.

Membuat Kampanye Kesiapan di Normal Baru

Pengelola desa wisata perlu membuat konten kampanye kegiatan wisata dengan penerapan protokol kesehatan dengan proses digitalisasi. Hal yang dapat dibuat seperti membuat poster, foto, dan video tentang penerapan protokol Kesehatan di Kawasan desa wisata.
ADVERTISEMENT
Secara bertahap pengelola mengkampanyekan materi digital tersebut melalui media online, dapat melalui web, media sosial, atau broadcast menggunakan data base pelanggan. Selain itu, pengelola desa wisata dapat membuat acara webinar, atau kegiatan digital tourism di kawasan desa wisata.
Pengelola desa wisata dapat membuat video promosi kampanye dengan membuat konten penerapan protokol kesehatan dan berbagai fasilitas pendukung yang ada. Video tersebut dapat dikirimkan kepada wisatawan yang telah melakukan booking atau reservasi di desa wisata.
Pendataan Wisatawan secara Digital
Pengelola desa wisata dapat memanfaatkan fasilitas form online untuk melakukan pendataan bagi wisatawan. Form ini nantinya akan menjadi alat untuk merekam data yang diperlukan, seperti nama, kontak, alamat, dan suhu dari hasil pengukuran menggunakan thermogun. Dari data tersebut pengelola akan dimudahkan untuk merekap dan pelaporan kepada berbagai pihak, misal tim satgas di desa.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi Desa Wisata dengan Pembayaran Cashless
Pembatasan interaksi juga memberikan dampak pada bentuk pembayaran. Jika dulu terbiasa menggunakan pembayaran langsung, saat ini pembayaran diimbau secara cashless atau menggunakan pembayaran secara digital. Saat ini terdapat program pembayaran melalui QRis yang dapat diterapkan di desa wisata.
Dengan menerapkan digitalisasi pada serangkaian protokol kesehatan di desa wisata, nantinya secara bertahap pengelola dan wisatawan akan terbiasa dengan hal tersebut. Hal ini akan terlaksana dengan optimal dengan kerja sama antara pengelola desa wisata dan wisatawan. Penting sekali secara konsisten pengelola desa wisata mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan di berbagai media.