news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penularan COVID-19

Gamal Albinsaid
Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan
Konten dari Pengguna
12 Juni 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gamal Albinsaid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Viabilitas Virus SARS-CoV-2
Dalam sebuah penelitian yang berjudul Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1 yang telah dipublikasikan The New England Journal of Medicine dilaporkan viabilitas virus pada berbagai permukaan berbeda. Hal ini penting untuk membantu kita mengetahui seberapa lama virus bertahan di luar tubuh dalam berbagai permukaan berbeda. Sehingga kita bisa melakukan berbagai upaya pencegahan virus baik di rumah ataupun di lingkungan kerja kita.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan berbagai penelitian, diketahui bahwa Virus SARS-CoV-2 bisa bertahan setengah sampai tiga jam di udara, sekitar delapan jam di kardus, empat sampai lima hari di kertas, hingga empat hari di kaca, dua hari di besi, empat jam di tembaga, empat hari di kayu, enam sampai tujuh hari di plastik, hingga lima hari di keramik, dua sampai 12 hari di batu, dan 16 jam di polypropylene (termasuk kemasan dan tekstil). Kebersihan adalah elemen inti dari kesehatan.
COVID-19 lebih Menular dari Influenza
Menurut CDC, Virus SARS-COV-2 ini memiliki reproduction number antara 1,6 hingga 2,4. Sedangkan virus influenza memiliki reproduction number 1,2 hingga 1,4. Oleh karena itu COVID-19 lebih mudah menular dari influenza.
ADVERTISEMENT
Populasi Lebih Tua Memiliki Resiko Kematian Lebih Besar
Dari laporan kasus COVID-19 diketahui bahwa orang-orang yang berusia lebih tua memiliki risiko lebih besar. Di Cina, orang-orang yang berusia lebih dari 80 tahun memiliki angka kematian tujuh kali lebih besar dari rata-rata. Sedangkan, orang-orang yang berusia 70-79 tahun memiliki risiko meninggal empat kali lebih besar dari rata-rata.
Oleh karena itu, kita harus memberikan pencegahan yang optimal untuk orang-orang lanjut usia. Di mana mereka termasuk kelompok yang rentan dengan infeksi dan memiliki angka kematian yang tinggi. Selain generasi tua, orang-orang dengan penyakit penyerta juga memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Angka kematian generasi muda yang berusia di bawah 40 tahun memang termasuk rendah, yaitu 0,15 hingga 0,4%. Namun, generasi muda dapat menularkan infeksi ke generasi yang lebih tua.
ADVERTISEMENT
Proyeksi Kasus di Indonesia
Di awal masa pandemi, menurut pemodelan skenario yang dibuat oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat FKUI, jika intervensi pemerintah tinggi diprediksi jumlah kasus kurang lebih 500.000 dengan angka kematian 11.898. Namun, jika intervensi pemerintah rendah, jumlah kasus diprediksi 1.750.000 dengan angka kematian 144.266.