Perindo Memang Beda

Konten dari Pengguna
5 Juni 2018 3:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gandhi Fahad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perindo Memang Beda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era reformasi, partai politik diharapkan menjadi perpanjangan tangan rakyat dalam menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah. Sesuai dengan tujuan dibentuknya partai politik, yaitu menjadi sarana pembelajaran politik, sarana untuk berpartisipasi dalam politik, dan memberikan informasi capaian wakil rakyat kepada konstituennya dan rakyat pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Namun, peran partai politik di Indonesia sebagai penyambung lidah rakyat kini mulai redup. Peran rakyat hanya sebatas memberikan pilihannya pada saat pemilu tanpa ada follow up berikutnya dari partai politik itu sendiri. Rakyat hanya dimanfaatkan, dimingi-imingi dan dikadali.
Kehadiran partai politik di Indonesia semakin sulit untuk diharapkan dan diandalkan. Para penghuninya pun cenderung pragmatis dan opportunis. Tak ada program kerja yang jelas yang dicanangkan untuk kepentingan rakyat, yang jelas di mata mereka hanyalah jabatan, dan jabatan tersebut hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan partainya.
Akibatnya, rakyat semakin apatis terhadap politik. Semakin tak percaya terhadap janji-janji politik. Parahnya lagi, partai politiknya pun miskin ide dan gagasan. Karena tak punya progam kerja yang jelas, yang dikedepankan hanyalah simbol dan adagiumnya saja.
ADVERTISEMENT
Seperti Golkar, misalnya, dikenal masyarakat sebagai partai beringin atau partai warisan Pak Harto. Atau juga seperti PDIP, yang hanya dikenal masyarakat karena adagiumnya sebagai "Partai Wong Cilik" serta simbol atau logo partainya yakni banteng. Dan masih banyak lagi salah satunya seperti PPP yang dikenal masyarakat karena logo ka'bahnya.
Akibat miskin ide dan gagasan, partai politik saat ini betul-betul kehilangan kepercayaan. Namun, beruntung, di tengah krisis ide dan gagasan yang melanda partai politik di Indonesia saat ini, ada partai baru yang sepertinya bisa diandalkan dan diharapkan masyarakat ke depan.
Kalau Golkar dikenal beringin, PDIP Banteng, dan PPP ka'bah, berbeda dengan partai baru yang satu ini. Ia dikenal masyarakat bukan karena simbol maupun adagium atau taglinenya, akan tetapi dikenal karena programnya yang banyak membantu masyarakat, bahkan merata ke berbagai pelosok tanah air. Partai politik tersebut, yakni Partai Persatuan Indonesia atau Perindo.
ADVERTISEMENT
Karena program Gerobak Perindo-nya begitu massif tersebar ke berbagai pelosok tanah air, Partai Perindo ini khirnya memiliki ciri khas sehingga dikenal masyarakat sebagai "Partai Gerobak.
Perindo Memang Beda (1)
zoom-in-whitePerbesar
Tak hanya masyarakat, massifnya program Gerobak Perindo ini bahkan diakui sendiri oleh Presiden Jokowi.
"Setiap saya kunjungan kerja ke daerah-daerah, sampe tingkat pelosok sekalipun, saya selalu melihat ada deretan gerobak-gerobak pedagang kaki lima yang ada labelnya Partai Perindo. Sudah sampai ke pelosok-pelosok ada," Kata Jokowi saat memberi sambutan di Rapimnas Partai Perindo beberapa waktu lalu.
Program Gerobak Perindo yang digagas Partai Perindo tentu merupakan ide yang sangat brilliant. Hal ini menunjukkan adanya kedewasaan politik yang ditunjukkan Perindo kepada publik. Bahwa esensi daripada berdirinya sebuah partai politik itu bukan hanya sebatas meramaikan perpolitikan tanah air atau hanya nimbrung di setiap hajatan politik 5 tahunan saja. Akan tetapi, seperti yang telah disinggung di awal tadi, bahwa berdirinya sebuah partai politik tak lain dan tak bukan adalah untuk menjembatani aspirasi rakyat dengan berbagai programnya.
ADVERTISEMENT
Sekian_