news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pochettino Tak Janji Tetap Latih Spurs Musim Depan

30 Januari 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pochettino kecewa Spurs gagal raih kemenangan atas PSV. (Foto:  Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Pochettino kecewa Spurs gagal raih kemenangan atas PSV. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, tidak dapat menjanjikan kalau ia akan bertahan di klubnya musim depan. Pernyataan Pochettino ini cukup mengejutkan mengingat ia masih dalam kontrak bersama Spurs hingga tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Nama Pochettino memang kerap kali dikaitkan dengan beberapa klub besar di Eropa. Dua klub yang kabarnya menjadi peminat terbesar pria asal Argentina ini adalah Real Madrid dan Manchester United. Kans Pochettino untuk ke Madrid mungkin mengecil, tetapi gaung kepindahannya ke United masih cukup nyaring. Meskipun Ole Gunnar Solskjaer sejauh ini berhasil menjalankan tugasnya sebagai manajer interim dengan baik, pengalaman Pochettino tampaknya lebih menggugah bagi Ed Woodward dan rekan-rekannya di direksi United.
Pochettino akhirnya mengeluarkan pernyataan yang barangkali tak ingin didengar oleh pendukung Spurs. Namun, ia menegaskan bahwa masa depannya bersama The Lilywhites bukan keputusannya seorang.
“Saya tak dapat memberikan janji,” ujar Pochettino ketika ditanya menyoal keberadaanya di Spurs musim depan, dilansir FOX Sports.
ADVERTISEMENT
“Ini bergantung pada keinginan para petinggi dan keputusan perusahaan, ini bukan keputusan saya. Saya sudah meneken kontrak selama lima tahun. Namun, durasi kontrak seperti itu tak berarti saya akan di sini selamanya.”
Pochettino menyalami Harry Winks saat laga antara Tottenham Hotspur melawan Inter Milan. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Pochettino menyalami Harry Winks saat laga antara Tottenham Hotspur melawan Inter Milan. (Foto: Reuters/Paul Childs)
Pochettino juga menambahkan bahwa ia akan terus memberikan segalanya bagi Spurs sampai masa baktinya berakhir. Baginya, Spurs saat ini terbilang sukses karena saat ini klubnya berada di level yang berbeda.
“Saya mencintai pekerjaan saya dan saya juga menyukai tantangan yang besar. Ketika saya tiba di Tottenham, saya tahu pekerjaan saya berat. Namun, kami terbilang sukses karena saat ini kami berada di level yang berbeda. Saya adalah seseorang yang sangat positif. Saya akan memberikan yang terbaik untuk membantu klub ini meraih apa yang mereka inginkan sampai waktu saya berakhir.”
ADVERTISEMENT
Waktu Pochettino bersama Spurs memang terbilang sukses tidak sukses, tergantung dilihat dari sudut pandang apa. Jumlah trofi yang ia berikan bagi The Lilywhites nihil, tetapi Pochettino mampu membawa Spurs bersaing untuk gelar Premier League dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga mampu mengembangkan pemain muda lokal seperti Eric Dier, Dele Alli, dan Harry Winks. Patut diingat juga, Spurs asuhan Pochettino berhasil bersaing tanpa bujet yang besar mengingat mereka tengah membangun stadion baru.
Tampak luar stadion baru Tottenham yang belum kelar dibangun. (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak luar stadion baru Tottenham yang belum kelar dibangun. (Foto: Reuters/Paul Childs)
Kendati begitu, mantan manajer Southampton ini menegaskan kalau Spurs harus merogoh kocek lebih dalam apabila ingin naik ke level yang lebih elit. Ia mengambil contoh bagaimana Liverpool merengkuh sukses dengan membeli pemain.
“Karena satu dan lain hal, kami mencoba untuk memproduksi dan mengembangkan pemain sendiri. Contohnya bisa dilihat dari Harry Kane, Dele Alli, Eric Dier, Kieran Trippier, dan Harry Winks," ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Di satu sisi, Liverpool menginvestasikan uang mereka untuk membeli pemain dalam beberapa tahun terakhir. Mereka butuh bek, mereka membeli Virgil van Dijk. Mereka butuh kiper, mereka mendapatkan Alisson. Mereka seperti Manchester City. Apa yang mereka lakukan tentu valid, karena Real Madrid dan Barcelona melakukan hal serupa dan mereka berada di level yang berbeda.”
“Saat ini, Tottenham belum sampai ke level itu. Alih-alih membeli sofa, kami membeli kursi kayu yang memiliki fungsi sama. Itu perbedaan antara Tottenham dengan tim yang dibangun untuk juara," kata Pochettino.
Apa yang diucapkan Pochettino ini seperti sebuah teasing bagi United. Dalam dua musim terakhir saja, ‘Sang Iblis Merah’ menggelontorkan uang lebih dari 250 juta poundsterling untuk membeli pemain. Bukankah itu yang menjadi salah satu ciri tim yang dibangun untuk memenangi trofi menurut Pochettino?
ADVERTISEMENT