Luhut: Sampah Plastik Bisa Jadi Campuran Aspal Sampai Sumber Listrik

24 Maret 2017 12:02 WIB
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Sampah plastik masih menjadi masalah utama yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah. Bahkan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman mencatat, Indonesia adalah negara kedua di dunia setelah China yang memproduksi sampah plastik dengan jumlah yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita tidak tangani itu akan menjadi masalah, karena masalah sampah kita ini nomor dua terjorok setelah China," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat diskusi dengan media di Gedung BPPT II, Jumat (24/3).
Luhut mengaku memiliki sejumlah cara agar sampah plastik bisa dikelola dan memiliki nilai. Misalnya, baru-baru dia mengirimkan satu tim ke India guna mempelajari pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal.
"Kami ngirim tim ke India. Kita melihat India mengelola sampah plastik itu dijadikan (campuran aspal) jalan dan itu kuat sampai 15 tahun," katanya.
Tak hanya itu, Luhut juga berencana bekerja sama dengan Pemerintah Swedia guna membangun pembangkit listrik sampah. Di Swedia, sampah plastik menjadi bahan baku produksi listrik dengan sebuah pembangkit khusus.
ADVERTISEMENT
Sampah plastik dipisahkan dari sampah rumah tangga sebelum nantinya diolah dan di daur ulang (Foto: Aprilandika Hendra Pratama)
"Sampah di darat bener-bener dimanfaatkan untuk itu kita buat wise planner itu kita kerja sama dengan Pemerintah Swedia agar bisa dijadikan listrik dan macam-macam jadi sampah plastik enggak sia-sia," paparnya.
Menurut catatan Luhut, keberadaan sampah plastik di Indonesia sudah mengkhawatirkan. Luhut menerima laporan bila sampah plastik menumpuk di beberapa kawasan pantai di Bali. Sedangkan laporan lain yang dia terima adalah ikan laut di Makassar ada yang terkontaminasi zat plastik sampai 22 persen. Hal ini tentu membahayakan.
"Turis bayar mahal-mahal buat ke pantai di Bali enggak tahunya di pantainya banyak sampah plastik. Temuan kami di Makassar sampah plastik itu bisa menimbulkan kontaminasi terhadap ikan. Kita bukan nakutin, sampah plastik punya efek kepada keturunan," tegas Luhut.
ADVERTISEMENT