Kasus Rabies di Bali Masih Tinggi: Bagaimana Kondisi Sektor Pariwisata di Bali?

Gazza Fatwa Nugraha
Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
31 Maret 2024 9:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gazza Fatwa Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bali dan pariwisata merupakan dua hal yang tidak bisa di pisahkan, sebagai daerah tujuan wisata utama yang ada di Indonesia, Pulau Bali memiliki banyak keberagaman Budaya, Suku, Agama dan juga Ras. Bali menjadi pulau unggulan yang menarik wisatawan mulai dari wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Bali terkenal dengan wisata alamnya yang eksotis seperti pantai,gunung,sungai dan juga danau. Bali dikenal juga dengan Atraksi wisata Budayanya seperti tari kecak,ogoh-ogoh,Upacara Ngaben,dan atraksi wisata Budaya lain nya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian setelah sektor pariwisata Bali anjlok di terpa virus Covid-19 hingga mati suri dua tahun silam. Bali yang mulai mencoba untuk bangkit kembali, beberapa belakangan terakhir ini terancam oleh virus lain yang juga tidak kalah mengkhawatirkan terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Dewata tersebut . Virus tersebut merupakan virus Rabies.
Air liur anjing yang merupakan hewan yang rentan terkena virus rabies (Sumber: https://www.istockphoto.com/photo/aggressive-dog-shows-dangerous-teeth-german-sheperd-attack-head-detail-gm1222256422-358595930?utm_source=pixabay&utm_medium=affiliate&utm_campaign=SRP_image_sponsored&utm_content=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fimages%2Fsearch%2Frabies%2520%2F&utm_term=rabies)
Sebelumnya apakah kalian tau apa itu virus Rabies?
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis merupakan penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama yang biasanta menjadi penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Rabies atau yang sering di kenal dengan (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Lyssavirus. Virus rabies dapat menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh gigitan hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies, biasanya hewan yang terjangkit virus rabies seperti anjing,kucing,musang.
Vaksin rabies (Sumber: https://media.istockphoto.com/id/586719062/id/foto/vaksinasi-rabies.jpg?s=2048x2048&w=is&k=20&c=nRLBbNrmYOnDbYi_vBRVTN5M20jecUnBbETk0o5K1ic=)
Dalam upaya menekan penyebaran kasus Rabies di Pulau Bali, Pemerintah bali langsung mengevaluasi dan segera mengambil tindakan serius. Langkah yang di lakukan Pemerintah Provinsi Bali adalah dengan membangun posko-posko penanganan rabies yang tersebar di setiap Kabupaten/kota. Ribuan Vaksin pun sudah tersedia dan sudah mulai di distribusikan terutama ke titik-titik yang terdapat banyak kasus seperti di kabupaten Karangasem,Buleleng dan Jembrana.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya penanganan dan pengendalian kasus rabies, pemerintah provinsi Bali terutama Dinas Kesehatan provinsi Bali gencar berkomunikasi,serta memberi informasi serta edukasi kepada masyarakat, Vaksinasi saat ini juga sudah di jalankan, di lakukan juga pengawasan terhadap hewan yang beresiko terjangkit, dan jika perlu melakukan eliminasi tertarget kepada hewan yang terjangkit dan membahayakan masyarakat. Pemerintah Bali juga menjelaskan bahwa diperlukan kesadaran masyarakat dan kewaspadaan masyarakat terhadap ribuan anjing liar yang masih berkeliaran.