Perangi Sampah Plastik, Desa Nyambu ikuti Lokakarya

Gede Gandhi
Seorang petualang
Konten dari Pengguna
27 November 2019 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gede Gandhi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perang terhadap sampah palastik terus digaungkan dari berbagai elemen tak terkecuali Diageo Indonesia. Melalui kegiatan lokakarya di desa Nyambu, Tabanan Bali.
ADVERTISEMENT
“Kami bersama warga desa dan para mitra, sepakat dan ingin meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada kepedulian lingkungan hidup,” jelas Corporate Relations Director Diageo Indonesia, Dendy Borman, di sela kegiatan lokakarya, belum lama ini.
Keterangan Foto: Corporate Relations Director Diageo Indonesia Dendy Borman didampingi Ester Margaretha dan Tiara Permadi, saat melihat serunya diskusi kelompok yang membahas upaya pengurangan sampah plastik sekali pakai di Kantor Desa Nyambu, Kediri, Tabanan. (foto by istimewa)
Sebagai pemilik dan pengelola pabrik minuman beralkohol merek internasional yang berlokasi di desa Nyambu, Diageo secara aktif mendorong upaya-upaya yang dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengelola usaha pariwisata dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Lokakarya dan pertukaran pengetahuan pada acara ini pun diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Nyambu dan mendorong aksi untuk mengeliminasi penggunaan plastik sekali pakai non-biodegradable atau yang tidak dapat terurai oleh proses biologi, yang sehari-hari sangat banyak digunakan masyarakat. “Dengan demikian kesadaran semakin tumbuh dan berkembang dimulai dari lingkup keluarga,”paparnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu pun melibatkan banyak pihak seperti Yayasan Wisnu, Avani Eco, ecoBali Recycling, Kopernik, Mongabay dan PPLH Bali. Para mitra gabungan memberikan pelatihan kepada 30 orang perwakilan 6 Banjar yang berada di Desa Nyambu serta 10 perwakilan pemiliki usaha warung, villa dan guest house ecotourism.
Setiap peserta yang telah dikelompokkan diajak untuk mengeksplorasi tantangan terbesar dalam mengurangi sampah plastik serta menggali ide untuk mengurangi sampah plastik serta manajemen sampah di rumah maupun di desa.
Untuk diketahui, Desa Nyambu memiliki potensi wisata ekologi dan historis karena memiliki kekayaan alam persawahan dan mata air yang berlimpah, sekaligus memiliki kontak budaya dan sejarah yang panjang sejak jaman Bali Kuno (sekitar abad ke-8 sampai abad ke-13), jaman pengaruh Majapahit (abad ke-14), hingga saat ini.
ADVERTISEMENT