Sinergitas Percepat Recovery Pasca Gempa Di Jawa Timur

I Gede Alfian Septamiarsa
Pranata Humas Ahli Muda - Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim
Konten dari Pengguna
13 April 2021 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Jawa Timur mendampingi Kunjungan Kerja Kepala BNPB Doni Monardo Meninjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Kec. Ampelgading, Kab. Malang (foto : Biro Adm. Pimpinan Setda Prov Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur mendampingi Kunjungan Kerja Kepala BNPB Doni Monardo Meninjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Kec. Ampelgading, Kab. Malang (foto : Biro Adm. Pimpinan Setda Prov Jatim)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 KM arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.
Guncangannya dirasakan di daerah Turen, Karangkates, Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara. 
Bahkan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Sumenep, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Pacitan, Kota Batu, dan Tuban juga merasakan adanya gempa tersebut.
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Minggu (11/4/2021) pukul 08.00 WIB, ada sebanyak 8 orang meninggal dunia akibat gempa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat 36 orang yang mengalami luka ringan, dan 3 orang mengalami luka sedang hingga berat.Korban meninggal dunia itu tercatat di wilayah Kabupaten Lumajang 5 orang dan Kabupaten Malang 3 orang.
Selain itu, tercatat sekitar 1.189 rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan, dengan kategori rusak ringan hingga berat. Dengan rincian, rumah rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.
Jumlah tersebut diterima BNPB dari laporan di 15 kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan rumah rusak ringan 525 unit, rusak sedang 114, dan rusak berat 57.
Sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan 8, tempat ibadah 26 dan jembatan 6 titik.
ADVERTISEMENT
Sementara BPBD Kabupaten Blitar juga melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor 9 dan balai desa 3.
Sementara data dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq, per Senin (12/4/2021), data kerusakan akibat gempa di Kab. Lumajang yaitu sebanyak 1.270 rumah mengalami rusak berat dan rusak ringan.
Karenanya, sinergitas dari berbagai pihak diperlukan untuk mempercepat penanganan dampak gempa termasuk recovery, hingga rekonstruksi untuk penanganan pasca gempa. Sinergitas tersebut diperlukan guna memastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi dan ada tempat yang layak bagi mereka untuk beristirahat.
Sinergitas ini meliputi pemerintah provinsi, aparat TNI/Polri, Satgas Bencana BUMN, serta pemerintah kabupaten/kota terdampak, hingga di level desa dan kelurahan.
ADVERTISEMENT
Sinergitas dibutuhkan saat melakukan inventarisasi, identifikasi  dan pendataan. Data yang terinventarisir saat ini juga masih dinamis mengingat banyak kerusakan kerusakan yang harus dihitung dengan detail.
Selain itu, sinergitas dengan pemerintah pusat juga menjadi hal yang penting. Sinergi tersebut bisa dituangkan melalui dukungan atau bantua. dari pemerintah pusat. Misalnya, berupa bantuan perbaikan rumah dari tingkat ringan hingga berat, pembenahan fasilitas umum dan fasilitas, dan sebagainya. Atau dalam masa pandemi seperti saat ini, bantuan tunggu hunian juga dapat diberikan untuk warga terdampak gempa.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana informasi dari BNPB pada kejadian gempa ini, pemerintah akan memberikan bantuan tunggu hunian, sebesar Rp. 500 ribu per bulan per rumah tangga. Diharapkan warga yang terdampak bisa menyewa rumah apakah bersama keluarga atau bersama warga. Format ini akan dipastikan lebih detail kembali dengan melakukan validasi data.
Selain itu, pemerintah pusat memberikan bantuan Rp50 juta untuk rumah kategori rusak berat, Rp24 juta kategori rusak sedang dan Rp10 juta kategori rusak ringan. Bantuan tersebut di luar biaya pengerjaannya. Sedangkan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdampak akan di tangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara para warga bersama TNI/Polri bersama-sama gotong royong membangun daerahnya yang telah terdampak gempa. 
ADVERTISEMENT
Dengan demikian sinergitas, gotong royong dari berbagai pihak ini memacu semangat untuk mempercepat recovery. Dengan adanya kerjasama yang terbangun baik tersebut, bisa dikatakan koordinasi dan kerjasama di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat bisa berjalan dengan baik. Recovery pun dapat dengan cepat dilakukan.
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
Jabatan : Pranata Humas Ahli Pertama Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur