Vaksinasi Jelang Ramadhan, Ibadah Jadi Lebih Tenang

I Gede Alfian Septamiarsa
Pranata Humas Ahli Muda - Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim
Konten dari Pengguna
3 April 2021 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Khofifah Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid di Masjid Al Akbar Surabaya (foto: Biro Adm. Pimpinan Setda Prov. Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Khofifah Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid di Masjid Al Akbar Surabaya (foto: Biro Adm. Pimpinan Setda Prov. Jatim)
ADVERTISEMENT
Umat Islam beberapa pekan lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tepatnya, 13 April 2021 sudah memasuki hari pertama 1 Ramadhan 1442 Hijriyah. Bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi Umat Islam. Di dalam bulan itu, semua amal ibadah dilipatgandakan, dan terdapat malam lailatul qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
ADVERTISEMENT
Berbagai kegiatan masyarakat akan banyak dilakukan di masjid. Namun kondisi tersebut akan jauh berbeda dibandingkan dengan sebelum masa pandemi COVID-19. Pasalnya, sebelum pandemi, masyarakat bisa berbondong-bondong beraktivitas dan beribadah di dalam masjid. Bahkan banyak masyarakat yang bercengkrama di masjid. 
Sementara saat pandemi, masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat agar tidak tertular COVID-19. Seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga jarak yang aman satu dengan yang lain, serta menghindari kerumunan. 
Menjelang Bulan Ramadhan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai langkah preventif untuk mencegah penularan COVID-19. Upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 salah satunya lewat vaksinasi COVID-19. Utamanya, menjelang datangnya bulan Ramadhan agar pelaksanaan ibadah nantinya bisa berjalan aman dan optimal.
ADVERTISEMENT
Mereka merupakan sasaran prioritas vaksinasi COVID-19 yang dianggap berisiko tinggi terpapar COVID-19. Mengingat mereka biasanya bersentuhan langsung dengan umat. Selain itu, dukungan masjid sebagai tempat vaksinasi akan mendukung kecepatan proses vaksinasi nasional.
Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada laman birohumas.jatimprov.go.id, fasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid sengaja dilakukan agar dalam pelaksanaan ibadah puasa, khususnya salat tarawih bisa berjalan dengan aman.
ADVERTISEMENT
Karenanya, vaksinasi jelang Ramadhan ini diharapkan bisa membangun suasana yang lebih sehat, kondusif saat masyarakat beribadah di masjid. 
"Proses vaksinasi kepada Para Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid ini bisa dimaksimalkan. Hal itu juga berseiring dengan vaksinasi untuk lansia dan pedagang di pasar tradisional. Semoga vaksin kita cukup," terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Seiring dengan berjalannya proses vaksinasi COVID-19 tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan vaksinasi telah diterima semua warga.Berseiring dengan vaksinasi perangkat masjid, lansia, dan pedagang pasar juga harus dimaksimalkan. Vaksin di Jatim cukup, ditambah stoknya juga sudah ada.
Tak hanya itu, pemerintah pusat memberikan dukungan vaksinasi di pemerintah daerah. Salah satunya bagi Provinsi Jawa Timur. Dalam kunjungannya di Jawa Timur, Senin (22/3/2021), Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksin AstraZeneca akan digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren yang berada di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Presiden setelah bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Sebagai penerima suntikan pertama Vaksin AstraZeneca di Jawa Timur adalah Ketua MUI Jawa Timur KH. Hasan Mutawakkil. Kemudian diikuti seratusan kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, menerima vaksinasi Vaksinasi COVID-19 asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca. 
Mereka yang menerima dosis AstraZeneca itu antara lain, KH Lukmanul Hakim LBM PWNU Jatim, KH Muhammad Muslih, KH Jazuli Soleh Chosim dan KH Ainul Mubarrok atau Gus Mubarrok.Saat vaksinasi dilaksanakan di Kantor PWNU Jatim dan Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Selasa (23/3) ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Sadikin Gunadi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, sebanyak 450 ribu dosis Vaksin AstraZeneca telah didistribusikan ke empat kabupaten/kota. Yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jombang dan Kediri.
ADVERTISEMENT
Seusai meninjau Vaksinasi di PWNU Jatim, Menkes RI meninjau vaksinasi yang menggunakan Vaksin AstraZeneca di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Dalam kegiatan itu, ada sekitar 200 orang yang terdiri dari pengasuh serta santri PP Lirboyo Kota Kediri. 
Pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan menjelang Bulan Ramadhan, ditunjang dengan dukungan dari pemerintah pusat,  mampu memberikan optimisme bagi provinsi di ujung timur Pulau Jawa. Perlunya divaksin yaitu sebagai perlindungan bagi individu yang divaksin, membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) dan sebagai perlindungan kepada kelompok lain.
Melalui ikhtiar vaksinasi dapat mencegah mereka yang berisiko tinggi sehingga terhindar dari terpapar COVID-19. Kasus COVID-19 makin melandai. Ramadan akan dimulai dengan sehat, ibadah pun dapat dilakukan dengan tenang, aman dan kondusif. Meskipun demikian harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. 
ADVERTISEMENT
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
Jabatan : Pranata Humas Ahli Pertama Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur