5 Kesalahan Mendasar yang Tak Sadar Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Manual

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
12 November 2020 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mobil transmisi manual. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil transmisi manual. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Mobil transmisi manual memang masih menjadi inceran banyak orang. Selain banyak sekali mobil lama yang modelnya masih hype, mobil manual biasanya dijual dengan harga relatif murah. Maka dari itu, biaya perawatannyapun juga terbilang murah.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak sekali pengguna mobil manual yang salah kaprah dalam mengemudikannya. Mereka bahkan enggak sadar bahwa cara mengemudi mereka itu salah dan membahayakan.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebutkan ada lima kesalahan yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil manual.

1. Standard Operational Prosedur yang Salah

Ilustrasi awal mengemudi mobil manual. Foto: Shutterstock
Kesalahan utama yang sering dilakukan pengemudi mobil yaitu pengemudi enggak menetralkan gigi terlebih dahulu dan transmisi sudah berada di gigi 1.
Sony mengatakan, "Banyak ditemui para pengemudi mobil manual lupa memastikan apakah posisi transmisinya sudah netral atau belum. Sehingga, banyak kejadian yang mobilnya lompat ketika engine start dengan posisi gear di 1."

2. Pola Pikir Mobil Manual Lebih Kencang

Ilustrasi mobil dengan kecepatan tinggi. Foto: Pixabay
Memiliki mobil manual bukan berarti bisa dibawa lebih kencang layaknya mobil balap. Pola pikir ini banyak ditemukan pada pengemudi mobil manual, kata Sony.
ADVERTISEMENT
“Sering kan ditemui para pengendara yang melakukan stop and go-nya agresif. Bahkan, banyak yang sengaja mengundang provokatif,” ucapnya.

3. Penempatan Posisi Transmisi yang Tidak Sesuai

Ilustrasi mengganti transmisi. Foto: Pixabay
Banyak sekali pengemudi mobil manual yang enggak begitu tahu penempatan transmisi yang sesuai dengan kecepatan mobil itu sendiri.
“Banyak pengendara mobil manual yang saat kecepatan tinggi masih menggunakan transmisi rendah. Atau sebaliknya, kecepatannya sudah pelan saat merayap tapi males pindah-pindah tuas transmisi ke rendah,” papar Sony.

4. Sering Melakukan Freewheel ketika Akan Berhenti

Pengemudi seringkali enggak sadar bahwa mereka enggak memindahkan posisi transmisi ke netral saat mereka hendak berhenti.
“Misalnya beberapa meter di depan ada macet atau gerbang tol, nah kadang pengemudi dari gear 3 atau 4 langsung dipindah ke netral. Dan hanya mengandalkan pedal rem untuk memperlambat laju mobil,” ujar Sony.
ADVERTISEMENT

5. Mengandalkan Setengah Kopling saat Kemacetan atau Tanjakan

Ilustrasi teknik setengah kopling. Foto: Shutterstock
Bagi pengemudi mobil manual, pastinya sudah enggak asing lagi dengan teknik setengah kopling. Pengemudi mobil manual percaya bahwa teknik ini bisa digunakan saat bertemu dengan kemacetan atau tanjakan. Padahal, teknik ini sangat membahayakan dan juga dapat merusak komponen kopling itu sendiri.
“Setengah kopling ini banyak dilakukan oleh pengemudi mobil manual yang masih pemula. Faktor jam terbang yang kurang atau mungkin SIM-nya nembak, sehingga saat tanjakan jadi selalu takut mobilnya mundur,” beber Sony.
Sony akhirnya memberikan tips mobil manual terakhir, ia meminta agar pengemudi mobil manual bisa berhenti melakukan kebiasan-kebiasaan seperti itu. Jika terus melakukan kebiasaan itu, enggak bisa dipungkiri komponen mesin pada kendaraan akan rusak, dan kecelakaan yang fatal bisa terjadi. (bel)
ADVERTISEMENT