5 Penyakit Serius Ini Bisa Timbul akibat Stres, Jangan Anggap Sepele!

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi stress. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stress. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stres bukan hanya mempengaruhi perasaan dan emosi, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol. Hormon ini bisa menurunkan daya ingat, kekebalan tubuh dan kekuatan tulang, serta menaikkan berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Sehingga stres dapat memengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Dengan kondisi tersebut, tak heran tubuh menjadi mudah terserang penyakit.
Berikut lima penyakit yang bisa disebabkan oleh kadar stres yang tinggi. Apa saja penyakit itu? Simak ulasan berikut.

1. Penyakit Jantung

Ilustrasi penyakti jantung. Foto: Getty Images
Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menentukan bagaimana stres berkontribusi terhadap penyakit jantung. Namun stres memiliki kemungkinan meningkatkan faktor penyebab penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, menurut laporan American Heart Association.
Tidak hanya itu, stres juga dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti mendorong seseorang untuk makan banyak, menjadi malas bergerak, merokok, dan minum alkohol berlebihan.

2. Diabetes

Ilustrasi cek diabetes. Foto: Getty Images
Hormon kortisol memiliki efek yang sangat merusak, dan salah satunya adalah membuat tubuh kehilangan kendali atas gula darah. Ketika tubuh mulai mengalami stres disertai depresi, maka risiko diabetes akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Sama seperti penyakit jantung, stres bisa memicu diabetes karena adanya perubahan gaya hidup, seperti makan dan minum alkohol berlebihan, merokok, serta kurang berolahraga.

3. Sakit Kepala

Ilustrasi sakit kepala. Foto: Getty Images
Kamu mungkin pernah mengalami sakit kepala ketika sedang banyak pikiran dan pekerjaan. Hal tersebut bisa menjadi tanda tingkat stres sedang meningkat di tubuhmu.
Ketika stres, hormon kortisol dan adrenalin menyebabkan peningkatan detak jantung dan pelebaran pembuluh darah, yang kemudian membawa darah ke tangan dan kaki.
Akibatnya, otak tidak mendapatkan suplai darah yang berisi oksigen dengan cukup, dan kamu akan merasakan sakit kepala saat sedang stres.

4. Masalah Pencernaan

Ilustrasi sakit peryt. Foto: Getty Images
Pencernaan dikendalikan oleh sistem saraf enterik, sistem yang terdiri dari ratusan juta syaraf yang menghubungkan ke otak. Stres dapat mengaktifkan respons yang disebut 'fight or flight', respons yang membuat manusia harus memilih ketika berada dalam masalah, apakah kita mau lari dari masalah atau menghadapinya.
ADVERTISEMENT
Ketika respons tersebut aktif, fungsi pencernaan dapat 'mati sesaat' karena sistem saraf pusat menutup aliran darah, menyebabkan kontraksi otot-otot pencernaan, dan mengganggu proses sekresi. Stres dapat menyebabkan radang pada gastrointestinal, sistem yang berhubungan dengan lambung dan usus.

5. Penyakit Mata

Ilustrasi sakit mata. Foto: Getty Images
Penelitian menunjukkan bahwa stres juga dapat mempengaruhi kesehatan mata. Ketika seseorang mengalami stres, hormon kortisol akan mengalami peningkatan dan menyebabkan kemampuan penglihatan menurun karena mengganggu peredaran darah ke mata dan otak.
Stres juga dapat menyebabkan penyakit mata seperti glaukoma, bular hijau pada mata karena tekanan di dalam mata bertambah tinggi akibat cairan bening kornea dan lensa mata tertahan, yang kemudian bisa berujung pada kebutaan. (via)