Benarkah Matikan Mesin saat AC Mobil Masih Menyala Bisa Bikin Cepat Rusak?
Konten dari Pengguna
13 Juli 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, sebagai komponen elektronik yang kerap kali dianggap ringkih, komponen pengatur suhu kabin ini perlu perlakukan khusus. Bukan cuma soal perawatan, dalam pengoperasiannya pun ada aturan mainnya.
Informasi yang berkembang bahwa sebelum mematikan mesin baiknya dalam kondisi AC sudah tidak beroperasi. Pun sebaliknya, jangan menyalakan AC dulu sebelum mesin menyala.
Lalu, apakah aturan main itu benar-benar harus dilakukan, atau hanya mitos belaka?
"Oh, itu kalau mobil zaman dulu iya, kalau sekarang kan sudah diatur sama ECU (Electronic Control Unit) semua. Jadi, kalaupun AC dalam keadaannya, kamu baru starter mobil juga tidak apa-apa," terang Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi dikutip dari KumparanOTO.
Lebih lanjut, Didi menjelaskan kalau mobil dengan teknologi baru punya sistem kerja yang terpusat. Itu yang membuatnya berbeda dengan mobil era sebelum-sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Soalnya AC itu tidak langsung menyala (sekalipun dalam kondisi on sebelumnya). Dia sudah diatur sama ECU kalau di mobil zaman sekarang," ia menambahkan.
Sehingga menurut dia untuk mobil-mobil yang sistem kelistrikannya sudah terkomputerisasi tidak perlu khawatir. Kemudian, teknologi AC pada mobil kekinian dirancang mampu beroperasi dengan kondisi yang ekstrem; diatur dengan temperatur rendah ataupun kipas maksimal dalam waktu lama.
Perawatan AC Mobil
Didi kemudian menerangkan kalau perawatan AC mobil tidak bisa disamakan dengan AC yang digunakan di dalam ruangan. Ada beberapa trik yang bisa diterapkan untuk merawat AC mobil.
"Kalau kayak AC di rumah, evaporator itu kan pasti kotor dan harus dibersihkan. Masalahnya, kalau di kendaraan itu gampang-gampang susah bersihin evaporator, harus bongkar dashboard. Nah, kalau di mobil itu beruntungnya ada filter di kabin," terang dia.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya filter tersebut, partikel kotoran yang dihembuskan angin AC bisa terserap sebelum masuk ke kabin. Sehingga, disarakan untuk melakukan penggantian komponen pada rentang waktu atau kilometer tertentu.
"Jadi lebih baik secara berkala ganti filternya. Kalau di Toyota itu disarankan tiap 30 ribu kilometer," tambah Didi. (via)