Berhubungan dengan NFT dan Crypto, Apa Itu Exit Liquidity yang Heboh di Medsos?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi NFT Bored Ape. Foto: mundissima/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi NFT Bored Ape. Foto: mundissima/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan media sosial dihebohkan dengan istilah exit liquidity yang dicuitkan oleh Chef Arnold Poernomo di Twitter. Banyak yang kemudian penasaran dan mencari tahu apa maksud dari istilah yang berhubungan dengan crypto dan NFT tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua bermula pada Minggu (21/8/2022) lalu, ketika seorang warganet bertanya ke Chef Arnold soal nasib Non-Fungible Token (NFT) yang belakangan sepi, menyebabkan transaksi jadi minus.
Warganet tersebut juga penasaran dengan ketidakadaannya transaksi dari NFT-NFT yang disebutkan selama seminggu terakhir. Namun, Chef Arnold justru menjawab bahwa orang tersebut menjadi exit liquidity.
Ilustrasi NFT Bored Ape. Foto: mundissima/Shutterstock
“Ya sorry kalau Anda jadi exit liquidity kita,” tulis Chef Arnold sambil membubuhkan emotikon menutup muka.
Nah, dari jawaban tersebut, banyak kemudian yang penasaran dan bertanya-tanya: apa, sih, exit liquidity itu?
Mengutip dari M House, dijelaskan bahwa exit liquidity merupakan istilah dalam cryptocurrency dan NFT, di mana ketika investor besar ingin menarik profit, tapi tidak mau menjatuhkan harga asetnya.
Jadinya, si investor besar ini akan menciptakan kehebohan untuk menarik banyak pembeli baru ke pasar. Nah, pas orang-orang sudah banyak beli, investor besar ini bisa keluar tanpa menurunkan nilai aset secara drastis.
Ilustrasi NFT Bored Ape. Foto: mundissima/Shutterstock
Sayangnya, dalam praktik ini, biasanya aset akan terus menurun bahkan ada yang sampai mendekati angka nol. Namun, berkat exit liquidity ini, investor besar sudah berhasil keluar dan mengamankan profit mereka.
ADVERTISEMENT
Adapun pembeli baru yang mengalami penurunan aset drastis itulah yang disebut sebagai exit liquidity. Intinya, exit liquidity itu adalah pembeli baru yang dicari investor besar ketika mereka mau menjual asetnya.
Mengutip dari Leo Finance, exit liquidity biasanya akan menciptakan lingkaran setan. Guna bisa keluar dari kerugian tersebut, para exit liquidity mesti mencari orang lain yang mau membeli aset mereka. Namun, akan sulit karena likuiditasnya sudah sangat rendah.
Karenanya, agar terhindar dari exit liquidity, seorang investor crypto atau NFT perlu mengetahui ekosistemnya terlebih dahulu. Bila bukan termasuk kelompok utama dalam proyek, kemungkinan besar akan menjadi exit liquidity.

Exit liquidity mirip dengan pump and dump

Ilustrasi Harga Saham. Foto: Unsplash.
Mengutip dari Investopedia, praktik exit liquidity sejatinya mirip dengan pump and dump yang sudah lama ada di dunia investasi.
ADVERTISEMENT
Pembuatan skema pump and dump, yakni menggelembungkan harga saham milik sendiri dengan rekomendasi positif tapi palsu, bertujuan menjualnya, dilihat dari hukum perdagangan saham sebenarnya merupakan praktik ilegal.
Hal tersebut tertera pada Undang-Undang Pasar Modal Pasal 34 ayat 1, menyebutkan yang dapat melakukan kegiatan sebagai penasihat investasi adalah pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
Karena ilegal, bila dilaporkan dan terbukti melakukan skema pump and dump di pasar saham, maka sesuai Pasal 103, dendanya adalah pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.
Sayangnya, hukuman pump and dump hanya berlaku pada pasar saham saja. Sebab, kebanyakan dari NFT tidak teregulasi. (bob)