news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bisa Berakibat Fatal, Hindari 4 Kebiasaan Ini saat Membonceng Anak Naik Motor

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2020 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Naik motor dengan anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Naik motor dengan anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kelalaian pengendara sepeda motor saat memboncengi anak kecil tentu mempunyai resiko besar. Menyeramkannya lagi, bila terjadi kecelakaan pada sang anak bisa mengalami cedera serius, atau bahkan kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Main Dealer Honda PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) mengungkapkan empat kesalahan pesepeda motor saat membonceng anak kecil, dan seharusnya jangan dilakukan.
Pertama, kata Agus, menempatkan anak di sisi depan pengendara sepeda motor. Ketika berkendara kita melawan arah angin, sehingga berpotensi ada debu dan binatang yang beterbangan.
Parahnya, bila terjadi kecelakaan atau tabrakan dari sisi depan, sang anak tak terlindungi apapun.
Ilustrasi membonceng anak kecil di sepeda motor. (Foto: radiantphotograph.com)
Kedua, tidak melengkapi anak dengan helm dan berpikir seorang anak kecil tidak dikenakan pasal dalam penggunaan helm.
Selain melanggar konsep keselamatan berkendara, itu juga menyimpang dari aturan hukum, seperti pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
ADVERTISEMENT
Tertulis di pasal 57, setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi perlengkapan kendaraan bermotor, di mana dalam hal sepeda motor adalah penggunaan helm.
Ilustrasi membonceng anak kecil di sepeda motor. (Foto: thesummitexpress.com)
Ketiga, berkendara dengan satu tangan (kanan biasanya) dan memegang anak dengan tangan lainnya ketika berkendara. Sering ditemukan hal ini terjadi karena anak berada di posisi depan atau di belakang, dan si anak dalam kondisi tertidur.
Keempat, membiarkan anak berdiri saat sepeda motor dikendarai, sehingga pembonceng dewasa tidak berpegangan kepada pengemudi motor, tetapi memegang si anak yang berdiri.
Nah, sekarang sudah tahukan bagaimana bahayanya? Jangan diulangi lagi yaa. Ingat, keselamatan adalah nomor satu. (mon)