Buat Mahasiswa Akhir, 5 Tips Ampuh Selesaikan Skripsi di Masa Pandemi

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Di masa pandemi seperti saat ini, menyusun dan menyelesaikan skripsi bisa terasa sangat sulit. Mulai dari bimbingan yang tidak bisa dilakukan langsung, hingga sulitnya mencari data, bisa menjadi salah satu tantangan tersendiri. Namun, walau demikian bukan mustahil skripsi bisa tetap diselesaikan demi mendapat gelar sarjana.

Nah, berikut ini merupakan 5 tips ampuh selesaikan skripsi di masa pandemi.

Jangan takut bimbingan

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bimbingan yang dilakukan secara online, terkadang membuat sebagian mahasiswa enggan untuk menghubungi dosen. Namun di balik itu semua, padahal bimbingan skripsi secara online memberi keleluasaan untuk dilakukan secara fleksibel. Dibutuhkan hubungan yang lancar dengan dosen pembimbing demi progres skripsi.’

Membuat jadwal

Gif via Giphy

Jadwal dalam penyusunan skripsi merupakan hal yang sangat penting. Dengan membuat jadwal, seseorang bisa memiliki waktu target melakukan apa dalam tenggat waktu berapa lama. Walau tidak selalu tepat sasaran, namun jadwal dalam penyusunan skripsi bisa menjadi panduan yang sangat berguna.

Mulai menulis, lawan rasa malas

Gif via Giphy

Karena pandemi, mahasiswa bisa lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar, bukan di ruang kelas. Karena hal tersebut, rasa malas menyusun skripsi bisa hadir. Kunci utama selesai skripsi adalah menulis, maka dari itu lawan rasa malas tersebut. Buat progres sekecil apapun setiap hari.

Rayakan pencapaian target

Gif via Giphy

Jika sudah menyusun jadwal dalam penyusunan skripsi, beri diri sendiri reward setelah mencapai target tersebut. Tidak perlu hal yang besar, seseorang bisa memberi reward seperti membeli coklat atau makanan favorit. Merayakan pencapaian target bisa menjadi kunci untuk tetap menyalakan api semangat agar tidak putus dalam pengerjaan skripsi.

Jangan mengejar kesempurnaan

Gif via Giphy

Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai, bukan sempurna. Dalam penyusunan penelitian, perasaan kurang puas bisa menjadi hal yang biasa. Maka dari itu, tahu kapan penelitian itu sudah cukup untuk dikirim ke dosen. Lebih baik mengerjakan revisi daripada mengejar kesempurnaan yang tiada ujung dalam penyusunan skripsi. (Ang)