Hindari Kebiasaan Melumasi Rantai Motor Pakai Oli Mesin, Bisa Mengundang Bahaya

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
29 Juni 2021 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi oli. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oli. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Rantai merupakan komponen penggerak sepeda motor yang paling rentan mengalami kerusakan. Padahal, rantai memiliki fungsi yang cukup vital sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda.
ADVERTISEMENT
Letaknya yang terbuka dan terbuat besi lebih mudah terpapar debu dan kotoran sehingga memperbesar potensi aus dan berkarat. Perawatannya pun harus lebih sering dilakukan ketimbang penggerak v-belt. Paling tidak selalu dilumasi agar tidak kering dan mengganggu performa motor.
Menurut Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, tidak ada rumus pasti soal interval perawatan rantai motor, tergantung pemakaian si pengendara.
"Tidak ada patokan, tergantung pemakaian dan kondisi rantainya, misal kalau musim hujan setiap hari itu segera dibersihkan karena debu dan kotoran bisa cepat merusak ring-ring rantai, air hujan juga bersifat korosif," kata Slamet dikutip dari kumparanOTO.
Ilustrasi rantai motor. Foto: Getty Images
Cara membersihkan rantai sebaiknya cukup gunakan air sabun, sembari disikat secara merata. Jangan pakai bensin karena bisa merusak seal rantai.
ADVERTISEMENT
Setelah dibersihkan, rantai motor membutuhkan pelumasan, apalagi saat ini rantai motor sudah memakai seal yang justru membuat pelumasannya harus lebih rutin.
"Rantai sekarang di tiap ring ada sealnya dan di dalamnya ada grease yang membantu pelumasan. Seal ini rentan dengan pasir halus, kalau rusak bisa membuat grease keluar dan bikin aus komponen," ujarnya.
Sehingga rantai membutuhkan pelumasan dari luar untuk menjaga seal tetap bersih. Ia pun lebih menyarankan melumasi rantai dengan chain lube (pelumas khusus rantai), ketimbang oli mesin.
Ilustrasi melumasi rantai. Foto: Getty Images
"Usahakan disemprot dengan chainlube. Cairan ini punya semacam efek daun talas yang menahan kotoran, selain fungsi pelumasnya bisa meredam gesekan rantai dan gir, tidak cepat panas saat bergerak," paparnya.
Sementara oli mesin cenderung mudah mengikat debu dan kotoran, apalagi jika memakai oli bekas yang banyak mengandung residu pembakaran dari ruang mesin.
ADVERTISEMENT
"Oli itu residunya tinggi, tidak ramah lingkungan dan bahaya kalau tercecer di jalan. Cenderung lengket jadi kerikil dan pasir mudah menempel. Malah bikin seal cepat rusak dan greasenya keluar," tukasnya. (via)