Hindari Melakukan 6 Hal Ini agar Vagina Tidak Infeksi

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2020 9:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Vagina PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vagina merupakan organ intim perempuan yang sangat sensitif. Maka dari itu, para perempuan wajib merawatnya dengan sangat hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Sama seperti memilih skincare, pada vagina, kita juga perlu memilik produk perawatan yang tepat. Sebelum kamu membeli suatu produk, penting untuk kamu mencari tahu lebih dulu apa saja kandungan yang ada dalam produk tersebut.
Mary Jane Minkin, profesor klinis obgyn di Yale School of Medicine mengatakan, “Vagina memiliki kulit yang sangat halus dan sensitif. Hal-hal yang tampaknya tak berbahaya bisa membuat infeksi hingga iritasi pada vagina.”
Maka dari itu, selain mencari tahu kandungan dalam suatu produk, kamu harus lebih berhati-hati dalam memasukkan atau menempelkan sesuatu ke dalam vagina. Berikut ini enam hal yang tidak boleh kamu masukan ke dalaam vagina.

1. Mainan Seks Karet

Ilustrasi sex toys. Foto: Shutter Stock
Vibrator yang terbuat dari karet dan fleksibel dapat membuat vagina lecet. Menurut Mary, sex toys atau mainan seks yang berbahan karet bisa menjadi tempat mikroba bersembunyi.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, gunakan sex toys berbahan stainless steel atau plastik yang keras karena itu tidak akan mudah rusak. Pastikan pula kamu rutin mencuci mainan seks dengan sabun dan air. Jangan lupa untuk menggantinya secara berkala.

2. Pakai Buah atau Sayuran Pengganti Sex Toys

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Pisang dan terong sering dikenal sebagai pengganti sex toys. Hati-hati nih girls, meski sudah dibersihkan, buah atau sayuran tetap bisa membawa bakteri. Hal itu membuat keseimbangan bakteri vagina menjadi terganggu. Bakteri dari buah atau sayuran itu nantinya akan berkembang dan dapat menimbulkan infeksi.

3. Pakai Pelumas

Ilustrasi Cairan Lubrikasi. Foto: dok. Shutterstock
Pelumas sebagai bahan tambahan dalam berhubungan seks memang menyenangkan. Tetapi kamu perlu ketahui risikonya.
Minyak atau petroleum jelly dalam kandungan pelumas bisa sulit dibersihkan. Jika kamu belum bisa membersihkannya dengan cara yang benar, bakteri akan mudah berkembang biak di vagina. Untuk mencari aman, sebaiknya cukup gunakan pelumas berbahan dasar air yang tidak mengandung aditif.
ADVERTISEMENT

4. Pembersih Kewanitaan

Ilustrasi iritasi vagina. Foto: Getty Images
Membersihkan vagina dengan douche atau cairan yang dimasukkan ke dalam vagina, tidak disarankan. Selain douche, tisu dan semprotan pembersih vagina juga bisa menyebabkan iritasi. Menurut Mary, produk-produk itu bisa menyebabkan vagina menjadi iritasi.
“Mereka mengandung bahan kimia yang dapat membuat kulit vagina menjadi kering, iritasi, dan meningkatkan risiko bakteri dan virus,” ucap Mary seperti dikutip Shape. Untuk membersihkan vagina cukup dengan air atau dengan sabun yang lembut.

5. Hair Removal Krim

Ilustrasi krim waxing. Foto: Shutterstock
Bahan kimia yang ada dalam hair removal krim cukup keras dan bisa menimbulkan lecet di area vagina. Menurut Mary, reaksi alergi bisa menimbulkan benjolan merah dan gatal.
Waxing dan mencukur membuat ruam hanya selama satu hari. Namun, itu lebih baik daripada menghilangkan rambut halus di vagina dengan bahan kimia.
ADVERTISEMENT

6. Gunakan Wewangian untuk Vagina

Hindari wewangian untuk vagina. Foto: Shutterstock
Apapun yang mengandung perfume tidak baik untuk vagina kamu. Seperti tisu toilet yang wangi, kondom wangi, bahkan sabun harum yang mengandung aditif. Itu semua dapat membuat sekitar vagina menjadi gatal, radang, dan ruam.
Meski tidak semua perempuan memiliki masalah dengan wewangian. Tidak ada salahnya, untuk menjauhkan itu daripada timbul reaksi buruk pada kulitmu. (bel)