Kata Ahli soal Alpukat untuk Turunkan Kolesterol

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
7 Maret 2021 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alpukat, Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alpukat, Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Alpukat menjadi salah satu makanan sehat yang dapat diolah dengan praktis yang mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi jantung. Lemak ini tidak hanya melindungi jantung, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Banyaknya manfaat alpukat bagi kesehatan, makin diperkuat dengan penelitian baru Penn State. Penelitian ini menunjukkan bahwa makan satu alpukat sehari dapat membantu menurunkan kolesterol jahat.
Dalam studi ini, peneliti membagi dua kelompok yang makan acak dan terkontrol. Makan satu alpukat sehari dikaitkan dengan kadar LDL —kolesterol jahat— yang lebih rendah.
"Kami dapat menunjukkan bahwa ketika orang memasukkan satu alpukat sehari ke dalam makanan mereka, mereka memiliki lebih sedikit partikel LDL padat daripada yang tidak,” kata Penny Kris-Etherton, profesor nutrisi pada penelitian ini.
Namun, itu berlaku bagi mereka yang makan alpukat dengan cara yang lebih sehat. Misalnya pada roti gandum atau salad.
Ilustrasi alpukat. Foto: Pixabay
Secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa alpukat membantu mengurangi partikel LDL yang telah teroksidasi. Hal ini mirip dengan cara oksigen dapat merusak makanan —seperti potongan apel yang berubah warna. Oksidasi ini juga enggak baik buat tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
"Banyak penelitian menunjukkan oksidasi menjadi dasar untuk kondisi seperti kanker dan penyakit jantung," kata Kris-Etherton.
Ia juga menjelaskan bahwa ketika partikel LDL teroksidasi, terjadi reaksi berantai yang dapat memicu aterosklerosis —yang merupakan penumpukan plak di dinding arteri.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa alpukat dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, namun Kris-Etherton dan rekan-rekannya ingin tahu apakah alpukat juga dapat membantu menurunkan partikel LDL yang teroksidasi.
Ilustrasi alpukat. Foto: Pixabay
Para peneliti merekrut 45 peserta dewasa dengan kelebihan berat badan untuk penelitian ini. Semua peserta mengikuti diet selama dua minggu. Selanjutnya, setiap peserta menyelesaikan lima minggu dari tiga diet berbeda dalam urutan acak.
Diet ini termasuk diet rendah lemak, diet sedang-lemak, dan diet sedang-lemak dengan konsumsi satu alpukat sehari. Diet lemak sedang dengan dan tanpa alpukat bertujuan untuk mencocokkan jumlah asam lemak tak jenuh tunggal yang bisa diperoleh dari alpukat.
ADVERTISEMENT
Setelah lima minggu menjalani diet alpukat, partisipan memiliki kadar kolesterol LDL teroksidasi yang jauh lebih rendah daripada sebelum penelitian dimulai; juga bila dibandingkan dengan yang diet rendah lemak tanpa alpukat.
Kris-Etherton juga mengatakan ada pengurangan dalam partikel kolesterol LDL kecil padat yang telah teroksidasi.
"Ketika kamu berpikir tentang kolesterol jahat, itu dikemas dalam partikel LDL, yang ukurannya bervariasi. Semua LDL buruk, tetapi LDL kecil dan padat sangat buruk,” jelasnya.
Ilustrasi alpukat. Foto: Pixabay
Kris-Etherton mengatakan bahwa masih banyak riset penelitian yang harus dilakukan untuk menyempurnakan hasil peneilitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition tersebut.
"Alpukat kaya akan lemak sehat, karotenoid - yang penting bagi kesehatan mata - dan nutrisi lainnya. Mereka adalah paket yang padat nutrisi, dan saya pikir kita baru mulai belajar tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan kesehatan,” ungkap Kris-Etherton.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang ingin menurunkan kolesterol, enggak ada salahnya nih, rutin mengonsumsi alpukat. Hanya saja, hindari tambahan es krim atau kental manis ya! (Via)