Kenapa Orang Rela Melakukan Hal-Hal Konyol dan Bodoh ketika Jatuh Cinta?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
13 Mei 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jatuh cinta dengan rekan kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jatuh cinta dengan rekan kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jatuh cinta itu indah. Apalagi bagi remaja atau anak muda yang baru mengenal cinta. Tak jarang akal mereka kalah dengan gelora asmara yang membara sehingga buta pikiran dan rela melakukan apapun demi cinta, termasuk melakukan hal-hal bodoh sekalipun.
ADVERTISEMENT
Ya, seperti pepatah anak muda, jatuh cinta dapat membuat seseorang menjadi gila. Mereka rela melakukan segala hal untuk mendapatkan cintanya. Bahkan, sikap dan perilaku seseorang dapat berubah drastis saat ia jatuh cinta.
Kenapa seseorang yang jatuh cinta sikapnya dapat berubah drastis bahkan dapat melakukan hal bodoh? Hal tersebut rupanya dapat dijelaskan secara ilmiah, lho. Dirangkum dari berbagai sumber, begini penjelasannya.

Pengaruh Hormon

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Pengaruh hormon dapat menjadi penyebab mengapa banyak orang melakukan hal tidak masuk akal ketika jatuh cinta. Seseorang yang jatuh cinta bakal kesulitan melakukan tugas kognitif lantaran terus memikirkan seseorang yang sangat dicintai.
Ketika hal itu terjadi, hormon pada tubuh mengalami euforia secara berlebihan sehingga sistem pemancar saraf seperti saraf adrenalin, dopamin, oksitosin, norepinefrin, hingga phenylethylamine, menjadi terganggu. Seluruh pemancar saraf itu bercampur aduk ketika mengalami jatuh cinta sehingga tidak bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, hormon serotonin yang bertugas membawa pesan ke otak juga mengalami penurunan kinerja. Hal itu terjadi lantaran pengaruh obsesi yang dialami seseorang sehingga menyebabkan kinerja hormon menurun.

Kinerja Otak Tidak Maksimal

Ilustrasi Cinta. Foto: Shutterstock
Banyak ahli menyebut otak orang yang sedang jatuh cinta tidak bekerja dengan baik. Mereka akan lebih mengandalkan perasaan ketika jatuh cinta. Bagian-bagian otak yang biasanya memandu bekerja akan terganggu saat seseorang dimabuk asmara.
Beberapa pakar juga menyebut bahwa korteks frontal yang merupakan bagian otak atau pusat kognitif yang biasanya bekerja mengatur emosi, kreativitas, dan berbicara pada manusia akan beristirahat sementara akibat jatuh cinta yang dialaminya.
Tidak hanya itu, bagian inti otak juga banyak yang akan berhenti bekerja ketika seseorang jatuh cinta. Padahal, bagian-bagian otak tersebut sangat penting memandu manusia saat melakukan kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, banyak orang yang jatuh menjadi kerap melakukan hal bodoh atau konyol karena sebagian fungsi otak berhenti bekerja. Bahkan, banyak orang yang mengalaminya merasa tidak dapat menemukan kesalahan atau kekurangan pada orang yang dicintainya.
Tentu kondisi ini akan memengaruhi suasana hati seseorang karena sistem scan otak dalam area negatif atau menilai keburukan seseorang juga tidak bekerja. Hal itulah yang juga membuat seseorang merasa sangat senang ketika sedang jatuh cinta.
Itulah penjelasan ilmiah mengapa orang kerap melakukan hal konyol dan bodoh ketika jatuh cinta. Jadi, hal bodoh apa yang pernah kamu lakukan ketika jatuh cinta, nih? (fre)