Ketahui Dampak Sharenting di Media Sosial, Jangan Asal Posting Foto Anak

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
18 April 2021 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Media sosial kini merupakan salah satu platform yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari untuk sebagian orang. Sebagai ibu masa kini, kamu mungkin sering memposting foto atau video-video tingkah lucu anak ke media sosial. Namun, apakah sebenarnya hal tersebut boleh dilakukan?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Huffington Post, tindakan memajang atau memposting foto anak kamu secara online, dikenal sebagai sharenting. Sama seperti media sosial, sharenting memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Kelebihannya, kamu bisa membagikan moment-moment indah kepada keluarga yang mungkin tidak tinggal dekat dengan rumah (misalnya di luar kota maupun di luar negeri) serta membagikan informasi-informasi menarik seputar kesehatan atau kegiatan yang mungkin bisa ditiru oleh masyarakat luas.
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
Di balik kelebihannya, ada kekurangan yang bisa berisiko yang akan berdampak bagi anak maupun kamu sendiri. Dr. Kirsty Goodwin penulis Raising Your Child in a Digital World mengatakan bahwa ada beberapa risiko yang mungkin merugikan kamu ketika memposting foto atau gambar anak di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Beberapa masalahnya bisa terkait dengan pencurian identitas, pengambilan gambar anak-anak secara digital di situs-situs ‘predator’, dan mengungkap informasi yang bisa saja disalah gunakan oleh orang lain,” ujar Goodwin.
“Dikabarkan bahwa 50% gambar yang dipublikasikan dalam situs pedofil, telah diambil dari situ media sosial orang tua, ” tambahnya.
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
Selain penelitian yang dilakukan oleh Goodwin, Amal anak-anak NSPCC juga ikut mendesak orang tua agar berpikir dua kali ketika ingin mengunggah foto wajah buah hatinya di media sosial.
Dikutip The Independent, lebih dari separuh orang tua yang disurvei oleh YouGov mengklaim bahwa mereka sangat menghindari pengiriman gambar atau sharenting. Hasilnya, 87 persen dari mereka merasa bahwa privasi anak harus tetap dijaga. Sementara 38 persen lainnya mengatakan bahwa mereka memang tidak ingin wajah anaknya ada di media sosial.
ADVERTISEMENT
Namun meski begitu, keputusan untuk memposting foto buah hati di media sosial tergantung keputusan dan kebijakan dari para orang tua. Jika kamu ingin memposting, ikutilah beberaoa tips yang dikutip dari CNN. Apa saja? Yuk simak rangkumannya.
1. Perhatikan Nama Anak di Internet
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
Buatlah notifikasi untuk memberitahu kapan nama anak kamu muncul di hasil penelusuran Google atau media lainnya. Pastikan kamu menyisir nama anak kamu di masing-masing laman media sosial
2. Jangan Unggah Foto Telanjang Anak
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
Jangan memposting gambar anak yang menunjukan anak dalam keadaan telanjang. Hal ini bisa memancing para ’predator’ di luar sana untuk menyalahgunakan foto anak untuk kepuasan seksual mereka.
3. Jangan Sertakan Lokasi Rumah
Ilustrasi memotret si anak. Foto: Getty Images
Jika ingin mengunggah gambar anak, jangan sertakan lokasi rumah kamu ataupun lokasi di mana tempat anak sedang beraktivitas. Sekali lagi, hal ini bisa memancing para kriminal untuk melakukan kejahatan pada kamu dan anak.
ADVERTISEMENT
4. Cek Keamanan Website
Ilustrasi sosial media. Foto: Getty Images
Pastikan kamu memeriksa ulang website yang kamu gunakan untuk memposting foto anak. Apakah web atau aplikasi tersebut aman digunakan atau tidak.
5. Bentuk Apresiasi
ilustrasi posting di media sosial. Foto: Getty Images
Jadikan unggahan tentang anak kamu sebagai bentuk apresiasi terhadap buah hati. Berfokuslah pada hasil karya yang telah anak buat. Jangan terlalu menitikberatkan pada berbagai kelucuan yang muncul dari aktivitas. Terlebih jika kamu memperlihatkan aktivitas keseharian anak. (via)