Mengapa Orang Tetap Suka Film Horor Meski Nontonnya Takut hingga Geregetan?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nonton Film Horor. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nonton Film Horor. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Mau sehoror apapun filmnya, banyak orang tetap akan menonton film horor yang bisa membuat jantung berdetak kencang. Entah mengapa, horor merupakan satu di antara genre film yang disukai banyak orang hingga rela antre membeli tiket di bioskop.
ADVERTISEMENT
Padahal, setiap orang pasti sudah mengetahui bahwa menyaksikan film horor biasanya akan teringat beberapa hari termasuk terbawa ke alam mimpi. Meski begitu, tetap saja ada orang keukeuh menonton film horor meski merasa takut.
Lalu, mengapa ya seperti itu? Padahal, jika sudah merasa takut, biasanya manusia cenderung mencegah atau tidak ingin mengalaminya lagi.
Akan tetapi, pada film horor, hal tersebut tidak berlaku. Berikut fakta-faktanya!
Anggapan Tidak Nyata
Poin pertama yang membuat orang tetap saja menonton film horor meski merasa takut atau geregatan ternyata karena faktor fiksi. Setiap orang telah mengetahui bahwa kejadian di film horor seperti zombie, alien, dan hantu merupakan karya fiktif.
Ilustrasi film horor. Foto: Shutterstock
Nah, hal itulah yang ternyata membuat orang tetap suka nonton horor. Apalagi, kejadian yang disaksikan saat menyaksikan film horor merupakan pelampiasan rasa takut atau mengalami alternate realities. Artinya, orang yang menonton film horor disebut bisa menikmati rasa takut dengan sangat aman.
ADVERTISEMENT
Meski berteriak, menjerit, hingga kerap terkejut saat menonton film horor, namun hal tersebut dianggap sebuah momen menikmati rasa takut dengan aman. Ditambah, peristiwa yang dilihat juga merupakan tidak nyata atau fiksi.
Pelampiasan Emosi
Tak ada yang membantah bahwa banyak orang menyaksikan film horor kerap melontarkan kata-kata tidak pantas.
Ilustrasi film horor. Foto: Shutterstock
Nah, kondisi tersebut dianggap menjadi pelampiasan emosi seseorang ketika menonton film bergenre seram seperti zombie, hantu, alien, hingga pembunuhan.
Ledakan atau pelampiasan tersebut dinilai muncul karena dorongon hormon adrenalin saat menyaksikan film horor. Di samping itu, meski merasa takut hingga sering terkejut, hal itu dianggap baik untuk mental seseorang dengan melampiaskan emosi.
Tak ayal, banyak orang hingga saat ini masih sangat menyukai film-film horor. Meski merasa takut atau cemas, namun hal itu dianggap sebagai momen kenikmatan karena peristiwa yang disaksikan hanya fiksi atau kejadian tidak nyata.
ADVERTISEMENT
Pengalihan Rasa Cemas
Menyaksikan film horor ternyata memiliki dampak positif juga. Bahkan, film bergenre yang satu ini seolah mustahil ditinggalkan publik.
Ilustrasi nonton film horor. Foto: pexels
Pasalnya, menurut berbagai para pakar, film horor ternyata ampuh menjadi pengalihan rasa cemas yang sedang dialami.
Dengan menyaksikan film bergenre menyeramkan, maka rasa cemas terhadap pekerjaan hingga percintaan dinilai hilang seketika. Bahkan, rasa kekhawatiran yang kerap terpikirkan juga dianggap bisa lenyap karena faktor film horor.
Tak jarang, banyak pihak menganggap film horor merupakan salah satu cara melatih hingga menghadapi masalah-masalah rumit yang tengah dialami di dunia nyata. Apalagi, perkara emosi fisik dan mental juga dianggap bisa diselesaikan usai menonton film horor.
Selain tiga poin di atas, menurut berbagai penelitian, menonton film horor juga menjadi terapi kesehatan atau exposure therapy yang digunakan untuk orang yang mengalami gangguan kecemasan. Biasanya, terapi tersebut bisa mengatasi rasa takut, fobia, hingga kesehatan mental. (fre)
ADVERTISEMENT