Mengungkap Fakta Vape Sering Dianggap Lebih Baik Ketimbang Rokok Konvensional

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
14 Juli 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vape. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vape. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Vape atau rokok elektrik kini menjadi primadona baru bagi perokok. Terlebih, benda yang satu ini disebut-sebut lebih aman ketimbang rokok mengandung tembakau dan sebagainya. Tak ayal, mulai dari kalangan muda hingga tua, perempuan dan laki-laki kini ramai-ramai berpindah dari rokok konvensional ke elektrik.
ADVERTISEMENT
Nah, mengenai hal tersebut benarkah demikian? Lalu, apa iya rokok biasa lebih berbahaya ketimbang vape yang tidak memiliki kandungan tembakau.
Untuk itu, berikut fakta-fakta vape yang kerap disebut lebih aman hingga sehat daripada rokok konvensional.
Vape Juga Mengandung Nikotin
Jangan salah, dari berbagai penelitian yang dilakukan, vape ternyata juga mengandung nikotin sama seperti rokok tembakau. Perlu diketahui vape atau rokok elektrik memiliki komponen utama yakni cairan yang berada di tabung atau cartridge.
com-Ilustrasi vape. Foto: Shutterstock
Dengan begitu, ketika seseorang menghisapnya maka akan mengeluarkan uap dari tabung. Artinya, uapp itu bukanlah asap yang sering disebut banyak orang. Nah, dari situlah muncul uang karena cairan tersebut terbuat dari nikotin.
Bedanya, kandungan vape dianggap merupakan hasil ekstrak dari bahan tembakau yang kemudian dicampur dengan kandungan propilen glikol. Ini merupakan sebuah zat yang berfungsi sbeagai desinfektan, pengawet, pelarut, hingga stabilizer.
ADVERTISEMENT
Vape atau Rokok Elektrik Mengandung Zat Berbahaya
Setelah nikotin, vape ternyata tidak seperti yang kita anggap selama ini. Kerap disebut aman hingga tak berdampak buruk dengan paru-paru, namun vape ternyata juga berbahaya.
Ilustrasi rokok elektrik atau vape Foto: Dok.Pixabay
Menurut berbagai sumber, rokok elektrik atau vape yang digunakan mengandung zat-zat berbahaya, salah satunya perisa.
Bagi penggguna vape, rasa merupakan salah satu hal terpenting untuk menikmati rokok elektrik. Nah, inilah yang membuat kesehatan tubuh bisa bermasalah terutama di bagian paru-paru. Disebutkan, setiap zat perasa yang ada di cairan botol ternyata mengandung perisa.
Zat ini dianggap berbahaya jika dihirup dan masuk ke paru-paru hingga bisa menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK). Dengan begitu, penderita disebut akan mengalami kesulitan bernapas, batuk berdahak, hingga asma.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga, vape juga mengandung zat-zat berbahaya lainnya seperti gliserin hingga propilen glikol.
Vape tidak Lebih Sehat dari Rokok Konvensional
Jika ada yang menganggap vape lebih sehat ketimbang rokok biasa atau konvensional, itu merupakan hoaks. Menurut berbagai sumber dan Pusat Penelitian John Hopkins di Amerika Serikat, mereka mengungkapkan vape hanya mengandung bahaya yang lebih sedikit ketimbang rokok biasa.
Ilustrasi rokok konvensional. Foto: Reuters/Beawiharta
Kendati demikian, vape atau rokok elektrik juga memiliki dampak buruk terhadap paru-paru. Disebutkan, gangguan kesehatan paru-paru akan dialami penderita vape atau disebut evali. Hal itu diakibatkan karena kandungan cairan vape mengandung berbagai zat pewarna hingga perasa.
Selain itu, dari hasil penelitian, ada berbagai cairan vape ternyata mengandung tetrahidrocannabiol (THC) atau senyawa utama ganja. Dengan begitu, pengguna dinilai akan mengalami kecanduan ge-vape karena kandungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Artinya, para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa rokok elektrik sebenarnya juga memiliki dampak buruk terhusus pada paru-paru. Namun, karena tidak memiliki tembakau seperti rokok konvensional, vape dinilai mengandung bahaya yang lebih sedikit dari rokok pada umumnya. (fre)