Perjuangan Justin demi Masuk UI, Kalah SNMPTN-SBMPTN hingga Nyaris Putus Asa

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Indonesia (Foto: Instagram/@universitasindonesia).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Indonesia (Foto: Instagram/@universitasindonesia).
ADVERTISEMENT
Perjuangan pahit harus dijalani Justin Raphael demi diterima di Universitas Indonesia (UI). Bayangkan saja, ia mengalami kegagalan di SNMPTN dan SBMPTN. Bahkan, Justin sempat putus asa mengejar impiannya untuk menjadi mahasiswa di kampus beralmamater kuning tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam ceritanya, ia telah melakukan berbagai usaha agar diterima di Universitas Indonesia yang kini merupakan perguruan tinggi negeri nomor 1 di Tanah Air versi Webometrics 2022. Mulai dari belajar setiap hari, tryout, hingga latihan soal tanpa mengenal waktu.
Begitulah perjuangan Justin demi merebut satu kursi di Universitas Indonesia, kampus impiannya. Namun, apa daya, mimpinya tersebut ternyata membuatnya harus menjalani pil pahil. Pertama, ia tidak lulus seleksi SNMPTN karena permasalahan sepele.
Justin menyebut dirinya sembrono dengan tidak menyelesaikan finalisasi pendaftaran secara online. Artinya, saat pengumuman keluluran, ia pun baru menyadari bahwa dirinya teledor dan dinyatakan tidak lulus SNMPTN.
"Persiapan dan usaha yang dilakukan tentu tidak jauh dari yang biasa dilakukan orang-orang. Belajar, tryout-tryout, hingga melakukan banyak latihan soal. Semua dimulai dengan SNMPTN. Namun, hal tersebut tidak berhasil karena saya lupa untuk finalisasi yang membuat saya tidak terdaftar di SNMPTN," ucapnya.
Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
Ya, begitulah hal yang dialami Justin ketika ketika melakukan kesalahan dalam pendaftaran SNMPTN yang membuatnya tidak lulus. Kecewa merupakan hal yang dirasakan karena kegagalan tersebut dianggap tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, meski gagal, Justin mengaku tidak patah arang demi bisa menjadi bagian dari Universitas Indonesia. Kedua, ia kemudian mengikuti seleksi berikutnya yakni SBMPTN. Kala itu, ia mengaku optimis bisa lulus di kampus impiannya tersebut.
Namun, lagi dan lagi, meski telah melakukan berbagai usaha dengan belajar atau latihan soal-soal hingga mengikuti segudang tryout, Justin tidak juga lulus. Nah, di saat inilah, ia mengaku dirinya sempat putus asa atau menyerah.
Katanya, nih, Universitas Indonesia mungkin hal yang mustahil baginya. Kendati demikian, orang terdekat termasuk keluarganya terus memberi dukungan kepadanya. Pasalnya, masih ada seleksi terakhir agar ia diterima di kampus impiannya itu yakni SIMAK UI.
"Saya kemudian melanjutkan perjuangan di SBMPTN yang juga belum membuahkan hasil. Saya hampir menyerah, tetapi orang-orang di dekatku men-support aku untuk mengikuti SIMAK UI," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
Dari perjalanan pahit yang dilalui Justin, ia akhirnya bisa tersenyum lebar lantaran diterima di Universitas Indonesia lewat jalur SIMAK UI di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Padahal, ia pernah putus asa karena gagal pada seleksi sebelumnya yakni SNMPTN dan SBMPTN.
Setelah diterima di kampus nomor 1 di Tanah Air saat ini, Justin mengaku akan aktif dalam kegiatan kampus untuk menambah wawasan dan pengalaman. Apalagi, ia juga bertekad akan berusaha lulus tepat waktu. (fre)