Pertanyakan 3 Hal Ini Jika Kamu Suka Diam-Diam Baca Pesan Pribadi Pasangan

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
8 Juli 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Membaca pesan pribadi pasangan lantaran alasan untuk melihat apakah pasanganmu selingkuh atau tidak menjadi suatu hal yang dapat merusak privacy dan bisa membuat pasanganmu tidak nyaman lho.
ADVERTISEMENT
Menurut Mary Lamia PhD, seorang psikolog klinis di Marin County California, seperti dikutip Health Online, kamu pasti tidak ingin melakukan hal tersebut sepanjang hidup hanya karena ingin merasa aman dalam hubunganmu.
Di samping itu, pertanyaan penting lainnya adalah, ‘mengapa seseorang merasa perlu untuk mengintip pesan-pesan pasangannya?’
“Biasanya seseorang merasa perlu melakukan hal itu karena ada hal-hal yang tidak dapat diraihnya dari pasangannya, dan mereka ingin mencari bukti kenapa pasangannya bersikap seperti itu,” ujar Lamia.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
Menurut Lamia, mengintip bisa jadi taktik yang dilakukan untuk menunda hal yang sebenarnya terjadi. Itu juga jadi pertanda belum siap untuk mengkonfrontasi pasangan secara langsung dan menghadapi kenyataan.
Jika kamu mulai memiliki kecurigaan dan perasaan tidak aman dalam hubungan, sebaiknya tanyakan beberapa pertanyaan berikut kepada pasangan.
ADVERTISEMENT

1. Apakah kamu tertarik untuk menyelidiki karena pernah dikhianati di masa lalu?

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
Jika kamu memiliki pengalaman pernah diselingkuhi di masa lalu, kamu akan lebih mudah sensitif terhadap hal-hal yang dilakukan pasangan, termasuk cara mereka berkomunikasi dan perubahan kebiasaan. Jika ada perubahan dalam kebiasaan pasangan, kamu akan terdorong untuk menyelidiki penyebabnya.
“Memori emosional memegang peranan besar dalam bagaimana kita merespons terhadap situasi-situasi tertentu yang kita alami saat ini,” ujar Lamia.
Ilustrasi perempuan mengintip handphone pasangannya. Foto: Thinkstock
Lamia menyarankan untuk menilai kembali perasaan kamu dan melihat apakah itu benar-benar berhubungan dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Apakah dia selingkuh? atau sebenarnya dia benar-benar sibuk?
Apakah kamu memiliki alasan-alasan lain untuk meragukan pasangan? Karena menurut Lamia, ketakutanmu bisa jadi berasal dari kebohongan yang pernah dilakukan pasangan sebelumnya.
ADVERTISEMENT

2. Apakah kamu curiga karena pasanganmu memiliki karakter manipulatif?

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
Dalam beberapa kasus, rasa curiga kamu mungkin ada benarnya. Mungkin saja pasanganmu memang berselingkuh. Atau pasanganmu memang seseorang yang manipulatif, dan menggunakan pengalaman di masa lalu, keraguan dan ketakutanmu untuk keuntungan mereka.
“ Beberapa orang mencoba mengontrol hubungan dengan menggunakan rasa tidak aman pada diri pasangan mereka,” ungkap Lamia.
Hal tersebut dilakukan pasanganmu mempertanyakan nilai diri sendiri sehingga seringkali membuat kamu insecure dan tidak percaya diri.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
Jika kamu merasa bahwa tidak bisa menjadi diri sendiri dalam sebuah hubungan dan perasaanmu didominasi keraguan, kecurigaan, dan rasa tidak aman, Lamia menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri, ‘apakah pasangan kamu memperlihatkan tanda-tanda bahwa mereka ingin mengontrol kamu?’ “ Apakah orang ini berusaha membuat kamu emburu karena mereka ingin mengikat kamu dalam hubungan ini?
ADVERTISEMENT
Jika menurut kamu pasangan ingin mengeksplor rasa tidak nyaman dan tidak aman dalam dirimu, maka mungkin kamu tidak ingin berada dalam hubungan ini.
“Kontrol tidak ada hubungannya dengan hubungan yang dewasa dan penuh cinta,” ujar Lamia.

3. Bagaimana bicara pada partnermu tentang apa yang kamu rasakan?

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Getty Images
Apakah pasangan bersikap mencurigakan atau kamu membaca situasi terlalu jauh, jawabannya tetap sama: kamu harus bicara terbuka dengan pasangan kamu daripada mengintip-intip pesan pribadi mereka.
Katakan kepada pasangan tentang apa yang kamu rasakan dan pikirkan. Perhatikan juga bagaimana mereka bereaksi terhadap hal itu.
“Seorang pasangan yang layak akan bisa berdiskusi tentang apapun dalam hubunganmu. Percakapan ini harusnya dapat memberi Anda dan pasangan pelajaran baru sehingga akhirnya ikatan hubungan kamu berdua akan lebih kuat,” ujar Lamia.
ADVERTISEMENT
Jika pasangan kamu mengatakan bahwa kekhawatiranmu sebagai hal yang bodoh, merespons dengan defensif atau menolak untuk memberikan jawaban yang meyakinkan, maka kamu harus memutuskan jika seseorang yang sudah kamu ajak berdiskusi pantas dijadikan pasangan. (via)