Riset: Hewan Ini Kembali Hidup setelah Terkubur 42.000 Tahun

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
21 Februari 2021 5:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Plectus parvus atau cacing gelang.  Foto: blodsystems.org
zoom-in-whitePerbesar
Plectus parvus atau cacing gelang. Foto: blodsystems.org
ADVERTISEMENT
Hewan berupa cacing dari dua spesies berbeda setelah terkubur selama puluhan ribu tahun berhasil di bangkitkan oleh A.V. Shatilovich dan kawan-kawannya. Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi yang dilakukan para ilmuwan Rusia dan peneliti Amerika Serikat (AS) pada dua tahun lalu yang menyita perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, ilmuwan melakukan analisis terhadap 300 sampel endapan permafrost Arktik dan menemukan dua sampel yang menyimpan beberapa nematoda yang masih terpelihara dengan baik.
Satu sampel dikumpulkan dari tepian Sungai Alazeya di bagian timur laut Yakutia, Rusia. Endapan tersebut diperkirakan berumur sekitar 32.000 tahun. Sampel permafrost lainnya ditemukan di tepi sungai Sungai Kolyma di timur laut Siberia. Usianya sekitar 42.000 tahun.
Panagrolaimus detritophagus dan Plectus parvus telah membeku sejak zaman Pleistosen, yakni sekitar 2,6 juta tahun hingga 12 ribu tahun lalu. Setelah ditemukan, para ilmuwan membawa cacing-cacing itu ke laboratorium Russian Academy of Sciences untuk penelitian lebih lanjut.
Para ilmuwan meletakkan cacing-cacing itu dalam agar-agar yang diberikan bakteri E. coli sebagai makanan untuk kemudian dihangatkan dalam suhu 20 derajat Celcius. Dari eksperimen ini, tanda-tanda kehidupan mulai ditunjukkan oleh spesies nematoda itu. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian, mereka mulai bergerak dan makan.
ADVERTISEMENT
Dalam riset ini dijelaskan pula bahwa para nematoda bisa hidup kembali setelah beku dalam waktu yang sangat lama berkat proses cryoprotective dehydration. Proses tersebut mencegah terjadinya kerusakan jaringan ketika molekul air dalam sel mengembang saat terjadi kristalisasi.
Menurut para ilmuwan, temuan yang telah dipublikasikan di jurnal Doklady Biological Sciences ini sekaligus menjadi bukti bahwa ada organisme multisel yang bisa dihidupkan kembali setelah terjebak di lapisan es Arktik selama puluhan ribu tahun.
Meskipun nematoda berukuran kecil, yakni sekitar 1 milimeter, spesies ini diketahui memiliki kemampuan yang mengesankan. Beberapa ditemukan hidup 1,3 kilometer di bawah permukaan Bumi, lebih dalam dari binatang multiseluler lainnya.
Cacing tertentu yang hidup di sebuah pulau di Samudra Hindia bahkan dapat mengembangkan satu dari lima mulut yang berbeda, tergantung pada jenis makanan apa yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Namun, nematoda bukanlah organisme pertama yang terbangun dari ribuan tahun dalam suspensi dingin. Sebelumnya, kelompok ilmuwan lain telah mengidentifikasi virus raksasa yang diresusitasi setelah menghabiskan 30.000 tahun membeku di lapisan es Siberia.
Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengungkap mekanisme nematoda purba yang memungkinkan mereka bisa bertahan dari pembekuan yang lama untuk menjelaskan bagaimana adaptasi itu bekerja sekaligus berimplikasi di banyak penelitian ilmiah, termasuk cryomedicine, cryobiologi, dan astrobiologi.
(Via)