Seberapa Besar Tes Psikologi Menentukan Kelulusan dalam Proses Rekrutmen?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
24 Maret 2022 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tes psikologi dalam proses seleksi karyawan baru bukanlah hal yang baru. Tes tersebut telah digunakan dalam proses seleksi karyawan sejak Perang Dunia I, lho.
ADVERTISEMENT
Tujuan perusahaan menggunakan tes psikologi atau psikotes dalam proses rekrutmen karyawan antara lain untuk mengetahui kemampuan kandidat, mengenal kepribadian kandidat, hingga memprediksi kinerjanya.
Walhasil perusahaan mendapatkan kandidat yang terbaik yang sesuai dengan kualifikasi. Efek jangka panjang, hal tersebut meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi turnover.

Apakah Tes Psikologi Masih Relevan?

Ilustrasi interview kerja. Foto: Shutter Stock
Apakah tes psikologi masih relevan saat ini? Apakah tes psikologi membantu perusahaan dalam memilih kandidat paling tepat? Jawabannya tak sesederhana "iya" atau "tidak".
Dari sudut pandang pemberi kerja atau perusahaan, tes psikologi dalam proses rekrutmen akan menjadi tambahan informasi mengenai kandidat. Sedangkan dari sisi kandidat, tes ini memberikan tantangan cukup serius. Ada yang menganggap, jika hasil tes jelek, maka mereka tidak akan diterima di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Padahal tak banyak perusahaan yang memberikan bobot besar pada tes psikologi dalam proses rekrutmen. Meskipun perusahaan jarang sekali menggunakan hasil tes sebagai pertimbangan utama dalam menerima karyawan.
Tes psikologi hanya menjadi salah satu media penyaring atau screening saat tahap awal rekrutmen. Terutama jika perusahaan memiliki banyak pelamar. Pertimbangan penerimaan ada pada proses interview dengan user.
Tes psikologi tak sekadar tes kepribadian saja. Tes ini memiliki kelebihan, yakni perusahaan dapat memahami kepribadian kandidat.
Contohnya seperti si A ekstrovert, si B introvert, bagaimana mereka menyelesaikan masalah, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan sesama, apa saja kelebihan dan kekurangannya, dan lainnya. Sehingga HR dan user dapat memilih kandidat yang sesuai dengan budaya perusahaan.
ADVERTISEMENT
Kekurangannya adalah ketika kandidat menjawab menurut "keinginan sosial", bukan berdasarkan diri sendiri. Misal ia memilih jawaban yang menentukan ia adalah ekstrovert, karena orang ekstrovert dianggap lebih baik di perusahaan jasa atau pelayanan.
Pada akhirnya, tes psikologi masih relevan atau tidak, kembali pada tujuan perusahaan. Relevan, jika perusahaan ingin melakukan screening. Tidak relevan, jika perusahaan fokus pada keterampilan kandidat. (yrs)