Seperti Inilah Tampilan Website Pertama di Dunia Internet

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
27 Desember 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kode pemrograman. Foto: Pixabay/fancycrave1
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kode pemrograman. Foto: Pixabay/fancycrave1
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021 ini, tercatat ada lebih dari 1,83 miliar website di dunia internet. Dengan perkembangan internet seperti saat ini, jumlah tersebut diprediksikan akan terus bertambah setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum mencapai angka yang luar biasa tersebut, website pertama di dunia hanya tampak dengan latar putih berjudul "World Wide Web" yang diketik dengan font berukuran besar dan cetak tebal. Di bawahnya, terdapat beberapa submenu dengan tulisan biasa tanpa desain apapun. Tampilannya seperti berikut ini.
Tampilan website pertama di dunia.
Website tersebut "dilahirkan" oleh Tim Berners-Lee pada 6 Agustus 1991. Situs yang memiliki alamat URL http://info.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html tersebut berisi tentang panduan membuat laman web dan elemen hypertext yang digunakan dalam prosesnya.

Kisah di Balik Website Pertama di Dunia

Tim Berners-Lee. Foto: Wikipedia
Lahirnya website dilatarbelakngi oleh keinginan Tim untuk membuat perangkat lunak yang dapat memfasilitasi dan memudahkan pertukaran informasi dan dokumen antarpeneliti di dunia. Ide tersebut muncul kala Tim bekerja sebagai rekanan peneliti di CERN pada 1984.
ADVERTISEMENT
Melihat internet yang saat itu sedang berkembang, Tim pun mengirimkan proposal proyek perangkat lunak pada tahun 1989 ke manajernya, Mike Sendall. Sendall menyebut proyek Tim sebagai proyek yang meragukan, tapi menggairahkan.
Setelah mendapat persetujuan, Tim akhirnya merealisasikan proyek World Wide Web (WWW) dalam bentuk peramban. Selain itu, pada Desember 1990, TIM membuat situs web pertama di dunia dngan alamat info.cern.ch dan merilisnya pada 6 Agustus 1991.

Drama di Balik Nama WWW

Ilustrasi penggunaan "WWW" pada situs Google. Foto: Pixabay/Simon
Sebelum bernama WWW, proyek Tim tersebut sebenarnya memiliki tiga kandidat nama, yaitu The Information Mine, Mine of Informaton, dan The Information Mesh. Namun, ketiga nama tersebut akhirnya tidak dipilih karena alasan tertentu.
Nama "The Information Mine" jika disingkat menjadi TIM. Singkatan tersebut menurut Tim terlalu merujuk pada dirinya. Sama halnya dengan "Mine of Information" yang disingkat menjadi MOI. Singkatan tersebut dalam bahasa Perancis berarti "saya". Tim menganggap nama itu juga terlalu posesif baginya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata "mesh" dalam "The Information Mesh" memiliki pengucapan seperti "mess" yang dalam bahasa Inggris berarti "kekacauan".
Akhirnya, nama "World Wide Web" yang merupakan judul dalam situs web pertama tersebut akhirnya menjadi nama proyeknya. Nama itu pun dikenal sebagai 'WWW' hingga saat ini.

Dijuluki sebagai Bapak Internet

lustrasi penggunaan internet masa kini. Foto: Pixabay/fancycrave1
Berkat penemuan tersebut, Tim kerap dijuluki sebagai Bapak Internet. Pria yang kini berusia 66 tahun tersebut juga dinobatkan sebagai tokoh terpenting di abad ke-20 oleh majalah Time. Namun, ia tak ingin mematenkan WWW dan lebih memilih untuk merilis source code peramban WWW ke domain publik.
Karena tak memiliki hak paten, Tim pun tak pernah mendapatkan keuntungan dari penggunaan WWW. Walaupun begitu, ia ingin setiap pengguna internet dapat memanfaatkan dan mengembangkan WWW sebagai situs jasa atau produk mereka. (mit)
ADVERTISEMENT