Sering Dianggap Sepele, 5 Kesalahan Pengendara Mobil Manual

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengendarai mobil manual. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengendarai mobil manual. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Mobil bertransmisi manual masih menjadi pilihan bagi masyarakat. Meski proses belajar mengendarai sedikit lebih sulit, namun biaya perawatan jauh lebih murah yang menjadi alasan utama mobil jenis ini dipilih.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, Technical Support Auto2000 Agus Mustafa mengatakan tak sedikit pengguna yang keliru mengoperasikan mobil manual.
"Banyak pengendara mobil manual yang salah persepsi dengan tindakan-tindakan yang dianggapnya benar, padahal itu salah dan harus dihindari,” ujarnya kepada kumparanOTO.
Dia merangkum setidaknya ada 5 kekeliruan yang sering terjadi. Apa saja?
Pedal transmisi mobil manual. Foto: Pixabay
Kebiasaan meletakan kaki kiri di pedal kopling saat mobil melaju merupakan kebiasaan yang harus kalian hindari.
Walaupun katanya dapat mempermudah serta mempercepat proses pergantian gigi, tapi nyatanya kebiasaan buruk ini akan membuat pedal kopling terbebani dengan kaki kiri Anda.
“Kalau kayak gitu kan namanya setengah kopling. Nanti lama-kelamaan akan mengakibatkan slip dan membuat kopling lebih cepat aus,” kata Agus.
ADVERTISEMENT
“Katanya kalau kayak gitu juga bikin irit, padahal enggak sama sekali. Kan sekarang sudah pakai sistem injeksi semua, jadi itungan irit bukan dari koplingnya,” tambahnya.
Ilustrasi menyalakan mesin. Foto: Pexels
Kata Agus, masih ada pengguna mobil manual yang luput memperhatikan posisi gigi saat ingin menghidupkan mesin.
“Sebelum menghidupkan mesin, perhatikan posisi gigi. Alih-alih depannya kosong sih tidak apa. Tapi bisa dibayangkan kalau depannya ada mobil lain atau orang yang lewat, itu bahaya sekali,” tutur Agus.
Ilustrasi tuas transmisi manual. Foto: Pexels
Terkadang pengendara malas atau enggan untuk menetralkan transmisi ketika sedang lampu merah. Meski ini sepele, kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan risiko rusaknya transmisi.
ADVERTISEMENT
RPM bisa dijadikan salah satu acuan untuk menentukan kapan pengendara harus menggeser gigi.
Tapi, yang perlu dihindari adalah, janganlah menekan gas sekuat-kuatnya saat RPM mesin masih dalam kondisi rendah. Menurut Agus, kebiasaan ini akan mempengaruhi usia dari kendaraan.
Terkadang beberapa pengendara merasa malas untuk menggunakan hand brake atau rem tangan untuk menahan kendaraan saat berhenti di medan miring.
Kata pria yang karib disapa Pak Haji itu, "kalau macet di dataran tinggi, melakukan prosedur pengereman itu sangat penting. Seperti mengerem, menetralkan transmisi dan mengoperasikan rem tangan. Jangan selalu menginjak pedal kopling dalam kondisi macet,” terang Agus.
ADVERTISEMENT
Bila kebiasaan yang salah ini dilakukan, kerja kopling jadi lebih berat. Akibatnya kampasnya bisa cepat habis dan terbakar.
(mon)