news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tagihan Listrik Anti-jebol, 8 Trik Rahasia Pemakaian AC Selama WFH

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
10 Desember 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi WFH mempengaruhi tagihan listrik rumah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi WFH mempengaruhi tagihan listrik rumah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Banyak perusahaan memberlakukan kerja dari rumah atau tren dengan istilah WFH bagi para karyawannya. Hal ini dilakukan demi menekan angka penyebaran COVID-19 yang hingga kini masih meluas.
ADVERTISEMENT
Bekerja dari rumah memang bisa mengurangi pengeluaran untuk biaya transportasi. Namun, banyak kasus terjadi soal tagihan listrik yang malah membengkak. Hal ini karena berbagai kebutuhan yang selama ini dipasok kantor kemudian digantikan dengan yang ada di rumah, termasuk mesin pendingan atau AC.
Namun, faktanya AC merupakan salah satu penyumbang utama penggunaan listrik di rumah. Lantas bagaimana menyiasati situasi ini agar tagihan listrik tidak jebol? Tenang, berikut delapan tips rahasia penggunaan AC agar tak membuat tagihan listrik jebol.

1. Jangan Terburu-buru Menyalakan AC saat Masuk Ruangan

Ilustrasi mematikan AC (air conditioner). Foto: Shutter Stock
Saat masuk ruangan, kebanyakan orang langsung bergegas menyalakan AC. Apalagi setelah terpapar udara panas dari luar. Justru dalam kondisi ini, suhu tubuh yang masih panas tidak bisa cepat beradaptasi dengan udara dingin yang dihembuskan AC.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya beri kesempatan tubuh menyesuaikan dengan suhu normal ruangan. Setelah itu, barulah nyalakan AC.

2. Nyalakan AC, baru Tutup Jendela

Ilustrasi menutup jendela setelah menyalakan AC. Foto: Pexels
Kebiasaan yang lazim sebelum menyalakan AC adalah menutup semua sirkulasi udara di ruangan, seperti jendela dan pintu. Padahal, AC juga bisa menyimpan udara kotor. Terutama jika sudah cukup lama tak diservis.
Dengan menyalakan AC dan membiarkan jendela atau pintu terbuka beberapa saat, itu bisamemberi kesempatan udara kotor untuk dikeluarkan dari ruangan.

3. Mode Dry yang Terbaik saat Udara Panas dan Lembap

Ilustrasi WFH. Foto: Pexels
Saat musim hujan, udara justru terasa lebih panas dan lembap. Dalam kondisi ini, mengubah mode AC dari cool menjadi dry adalah pilihan terbaik. Mode dry ini tidak hanya bisa menyerap udara lembap, tapi juga bisa membantu penghematan.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam posisi mode cool, kipas AC akan terus berputar kencang sampai suhu ruangan dingin. Hal ini sangat memboroskan listrik. Sedangkan dalam mode dry, kipas AC akan berputar lebih lambat dan stabil. Itu bisa membuat listrik yang digunakan menjadi lebih hemat.

4. Suhu Ideal AC Ada di 26℃

Ilustrasi ruangan ber-AC. Foto: dok. Panasonic
Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan suhu udara, namun ada batasnya. Jika perbedaan suhu tubuh dengan suhu ruangan terlalu jauh, tubuh akan mudah sakit. Suhu 26℃ adalah suhu dalam ruangan yang paling cocok dan suhu ini pun paling membuat AC hemat.

5. Arahkan Mulut AC ke Atas

Ketika menyalakan AC, aturlah arah mulut AC ke atas, hal ini akan membuat angin AC bisa lebih cepat memenuhi ruangan dan stabil.
ADVERTISEMENT

6. Beri Kesempatan Sirkulasi Udara Tiap 3 Jam

Ilustrasi membuka pintu. Foto: Pexels
AC bekerja dalam ruangan tertutup. Setelah 3 jam, udara di dalam ruangannya sudah tak lagi segar. Untuk itu perlu memberi kesempatan udara ruangan untuk bersikulasi dengan membuka pintu atau jendela untuk beberapa saat. Dengan begitu udara ruangan akan kembali segar dan menyehatkan.

7. Jika Hanya Sebentar, Tak Perlu Matikan AC

Ilustrasi mematikan AC. Foto: Shutterstock
Banyak orang mematikan AC dengan niat ingin berhemat, ketika akan meninggalkan ruangan, meski hanya beberapa saat. Hal ini salah kaprah, karena saat awal menyalakan AC penggunaan daya listrik justru sangat tinggi. Yakni bisa mencapai 500 hingga 1.000 watt.
Sementara konsumsi daya listriknya akan terus menurun, jika AC makin lama menyala. Jadi jika sering dimatikan dan dinyalakan lagi, justru konsumsi listriknya lebih boros.
ADVERTISEMENT

8. Beli AC Baru Jangan Asal Murah

Ilustrasi menggunakan AC. Foto: Shutterstock
Aktivitas di rumah selama WFH mungkin membuat kamu merasa harus menambah AC baru di ruangan yang sebelumnya tak ber-AC. Hal yang harus dipertimbangkan adalah jangan asal murah dalam memilih AC. Kamu juga harus memperhitungkan biaya operasional.
AC berharga murah cenderung biaya operasionalnya mahal, seperti konsumsi listrik, kualitas komponen harus lebih sering diservis atau bahkan diganti. Sementara yang lebih mahal, cenderung kompetitif di biaya operasional dan perawatan. (mon)