news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ternyata Ini Alasan Ilmiah Mengapa Manusia Tertarik Gosip Hal Negatif

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
17 Juli 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sedang bergosip. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedang bergosip. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Jika kamu sering mendengar gosip yang bersifat negatif atau buruk, itu bukanlah sebuah kebetulan. Dikarenakan pada hakikatnya, manusia memang lebih suka pada gosip yang berisi hal-hal negatif daripada hal-hal positif mengenai orang lain, setidaknya menurut hasil sebuah penelitian.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa manusia memang lebih tertarik pada gosip-gosip yang negatif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eric Anderson dan Erika H. Siegel dari Northeastern University, Eliza Bliss-Moreau dari University of California, dan Lisa Feldman Barrett dari Massachusetts General Hospital, Harvard Medical School, ini telah dipublikasikan di jurnal Science pada 17 Juni 2011.
Ilustrasi sedang bergosip. Foto: Getty Images
Dalam penelitian ini, para responden penelitian diminta melihat foto-foto sejumlah orang. Sebelum melihat foto-foto sejumlah orang itu, para responden telah lebih dulu mendengar gosip-gosip mengenai orang-orang tersebut. Ada gosip yang negatif, netral dan positif.
Berdasarkan riset ini, para peneliti menemukan bahwa para responden memiliki fokus yang lebih lama ketika melihat foto orang yang gosip negatif mengenai dirinya telah mereka dengar ketimbang ketika melihat foto orang yang gosip positif ataupun netral mengenai dirinya telah mereka dengar.
ADVERTISEMENT
Alasan kenapa gosip yang negatif lebih menarik perhatian orang-orang belumlah diketahui. Akan tetapi, para peneliti menyatakan bahwa hal ini sesuai dengan temuan evolusioner pada manusia dan hewan.
Ilustrasi sedang bergosip. Foto: Getty Images
"Sebagai agen biologis yang mencoba bertahan hidup di lingkungan yang kompleks, kita cenderung untuk menghindari hal-hal yang merugikan kita, dan bahkan menghindari hal-hal yang terasa tidak menyenangkan," kata Bliss-Moreau, dilansir Fox News. "Mungkin saja ada mekanisme saraf yang membuat kita memprioritaskan hal-hal yang merugikan diri kita sebagai respons rangsangan sosial."
Meski berhipotesis demikian, Bliss-Moreau mengatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menudukung hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa manusia lebih tertarik pada gosip yang negatif ini serta untuk mengetahui alasan dari perilaku manusia ini.
ADVERTISEMENT
Selain lebih tertarik pada gosip negatif mengenai orang lain, orang-orang juga lebih tertarik untuk mendengar dan menyebarkan gosip tentang orang-orang yang mereka kenal atau familiar bagi mereka dibandingkan tentang orang-orang biasa yang tak mereka kenal.
Ilustrasi wanita sedang bergosip. Foto: Getty Images
Berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal PLOS One pada 13 Agustus 2014, ditemukan bahwa orang-orang lebih tertarik pada gosip mengenai orang-orang yang familiar bagi mereka, dalam hal ini adalah mengenai sejumlah selebiriti.
Dalam penelitian ini para responden diminta untuk membaca beberapa cerita gosip dan memberikan rating 1 sampai 4 pada masing-masing cerita berdasarkan seberapa menarik cerita-cerita itu bagi mereka dan seberapa besar kemungkinan mereka akan menyebarkan cerita itu kepada orang lainnya.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang-orang lebih tertarik untuk menyebarkan cerita tentang seseorang yang familiar bagi mereka, dalam hal ini selebriti, dan cerita yang mengandung informasi mengejutkan.
Ilustrasi sedang bergosip. Foto: Getty Images
Rata-rata responden memberi rating 2,79 untuk informasi penting mengenai selebriti dan rating 1,95 untuk informasi penting mengenai orang yang bukan selebriti.
ADVERTISEMENT
Dari kedua hasil penelitian di atas, maka kini kamu tak perlu lagi heran jika menemukan banyak orang, atau bahkan termasuk dirimu sendiri, yang sangat antusias pada gosip berisi kabar negatif tentang selebriti.
Ketertarikan manusia pada hal inilah yang mungkin kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk mengambil keuntungan. Misalnya saja dengan membuat majalah atau program televisi mengenai gosip negatif selebiriti ataupun menyebarkan gosip negatif selebriti ini di akun-akun anonim di media-media sosial yang kini sedang hits. (via)