Tips Membangun dan Meningkatkan Percaya Diri pada Perempuan

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan percaya diri. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan percaya diri. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Percaya diri merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki setiap perempuan. Disebut demikian, karena kepercayaan diri menjadi sesuatu yang dapat kamu pelajari untuk membangun sosialisasi di lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kepercayaan diri juga sangat berguna untuk menunjang kesuksesan dalam tiap lini kehidupan. Baik itu dalam pekerjaan, studi, pergaulan sosial, hingga hubungan asmara.
Sayangnya, tidak semua perempuan memiliki rasa percaya diri. Banyak di antara kita perempuan yang sering malu dan dihinggapi takut akan kegagalan sebelum mencobanya karena rasa tidak percaya diri.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan percaya diri pada perempuan? Apakah rasa percaya diri itu bisa dibangun atau justru didapat begitu saja?
Untuk mengetahui jawabannya, kumparanWOMAN berbincang dengan psikolog klinis dewasa, Pingkan C. B. Rumondor.
Psikolog yang membuka praktik di International Wellbeing Center ini berbagai pendapatnya mengenai rasa percaya diri pada perempuan. Simak percakapan kami berikut.

Hal-hal apa saja yang biasanya membuat perempuan merasa tidak percaya diri?

Ilustrasi perempuan karir. Foto: Pexels/ThisIsEngineering
Dalam psikologi, percaya diri itu dekat dengan konsep self-efficacy atau keyakinan bahwa seseorang mampu melakukan tugas secara spesifik. Pada konsep tersebut, ada empat hal yang berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Pertama adalah pengalaman keberhasilan, jadi semakin banyak dia berhasil menguasai berbagai hal, maka semakin bertambah juga rasa percaya dirinya. Kedua, adanya verbal persuasion atau masukan positif dari orang sekitar.
Kemduian yang ketiga, adanya role model atau seseorang yang memiliki karakteristik mirip dengan orang tersebut. Dengan adanya role model, maka seseorang akan merasa lebih percaya diri atau yakin bahwa dia bisa melakukan hal yang sama.
Lalu yang terakhir adalah kondisi emosi kita saat melakukan pekerjaan tersebut. Maksudnya kalau kita melakukan pekerjaan itu dalam kondisi yang santai dan tenang, maka itu bisa membuat kita tambah yakin dan percaya diri bahwa kita mampu melakukannya.

Benarkah kepercayaan diri yang rendah ada kaitannya dengan gangguan mental?

Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Iya, tapi secara spesifik itu berkaitan dengan kepercayaan diri pada konsep self-esteem, yaitu sejauh mana orang lain menilai dirinya sendiri; apakah dia berharga atau tidak, mampu atau tidak, dia orang yang baik atau tidak, kira-kira begitu.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu berkaitan dengan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Hubungannya gimana?
Kalau orang depresi biasanya dia memiliki pikiran semacam irasional yang negatif tentang dirinya. Misalnya berpikiran bahwa dia tidak berharga, berarti kan itu self-esteem atau kepercayaan dirinya rendah.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri pada perempuan? Apakah ada metode khusus yang bisa dipraktikkan?

Sebelumnya, saya sudah jelaskan mengenai hal-hal yang bisa berkontribusi pada kepercayaan diri. Jika sudah paham, maka hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memiliki pengalaman berhasil.
Dari mana kita tahu bahwa punya pengalaman berhasil? Tentu itu didapat dari goals atau tujuan-tujuan yang sudah tercapai.
Yang kedua, kita perlu cari feedback positif dari orang. Tanya saja ke orang-orang terdekat. Menurut mereka kamu itu bagaimana, lalu apa kelebihan atau kualitas yang kamu miliki dan bisa membantu dalam menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
Secara tidak langsung, feedback itu bisa membantu kamu dalam pencapaian goals. Selain itu, juga dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Ilustrasi bisnis bersama teman Foto: Shutterstock
Yang ketiga adalah cari mentor atau role model dari sosok yang sudah dianggap sukses di bidangnya. Ini bertujuan agar Anda merasa semangat atau merasa percaya diri.
Terakhir, kita harus belajar relaksasi sehingga ketika sedang menghadapi situasi-situasi yang menantang, kita jadi merasa tenang dan rileks. Sederhananya, kalau nervous berkurang maka rasa percaya diri pun akan meningkat.

Ketika percaya diri sudah tumbuh, lalu bagaimana cara untuk menjaga rasa percaya diri tersebut?

Yang harus dilakukan pertama adalah mengevaluasi goals yang sudah dibuat dan membuat goals yang baru. Ini bertujuan agar kamu tidak mengalami kondisi stagnan serta fokus untuk mencapai goals yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Goals baru itu bisa memicu kamu untuk mencari dan menjaga rasa percaya diri yang sudah ada. Menurut saya, itulah cara efektif dalam menjaga rasa percaya diri.

Benarkah media sosial memiliki peran yang besar dalam meningkatkan rasa percaya diri pada perempuan? Atau justru sebaliknya?

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Kalau menurut saya, tergantung cara pemakaiannya. Dengan adanya media sosial, kita jadi lebih mudah untuk mencari mentor atau role model. Selain itu, lewat media sosial juga kita bisa posting keberhasilan untuk mendapatkan feedback positif dari orang lain. Hal itu dirasa penting untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Namun negatifnya, kalau kita terus-menerus melihat orang dari segi pencapaian tujuannya (apalagi pencapaian tujuannya sangat jauh di atas kita), itu akan membuat kita jadi merasa tidak percaya diri. Jadi sebenarnya, tidak ada yang salah dengan media sosial.
ADVERTISEMENT
Media sosial itu rentan memberikan dampak buruk kalau kita tidak tahu cara menggunakannya. Tapi kalau kita tahu cara menggunakannya, justru itu bisa meningkatkan rasa percaya diri. (via)