Wujud Asli Suzuki Carry Truntung Kelahiran 1981 yang Legendaris di Indonesia
Konten dari Pengguna
20 Januari 2021 9:50 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
Siapa yang pernah menjadi penggemar "rajanya pikap", Suzuki Carry Truntung? Omong-omong soal Suzuki Carry Truntung, pabrik Suzuki sempat menghebohkan warga lantaran sayembara model lawasnya yang terbilang tua seantero negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan pabrikan lantaran ingin membandingkan Suzuki Carry yang tertua, dengan versi terbarunya sebagai perbandingan dan pembuktian bahwa mobil pekerja ini punya durabilitas yang tinggi.
"Sayembara model ini merupakan satu rangkaian untuk mempersiapkan new Carry pikap, kedua kami menyadari kendaraan ini adalah the living legend yang kontribusinya besar di perekonomian Indonesia selama 43 tahun, maka kami perlu apresiasi lebih," jelas Section Head 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel.
Dengan bantuan jaringan dilernya di Indonesia, dalam waktu dua bulan, Carry super lawas lahiran tahun 1981 milik Dang Sani Imansyah di wilayah Garut, Jawa Barat terpilih lantaran telah memenuhi tiga kriteria utama yang dicanangkan pabrikan S besar ini.
ADVERTISEMENT
"Paling dominan kami temui tahun 80 sampai 90, walaupun ada beberapa 76 ke 77, namun karena orisinalitas, kualitas cat, mesinnya berfungsi dengan baik, operasionalnya mumpuni, juga track record perawatan di Garut yang luar biasa, maka kami pilih dialah pemenangnya," ungkap Harold.
Secara umum, kondisi mobil pikap milik Dang Sani ini masih menyerupai bentuk asli. Warna bawaan pun dipertahankan pemilik agar keasliannya terpancar.
Usia yang tak lagi muda juga terpancar dari kaki-kakinya yang sudah berkarat dan beberapa bagian body yang sudah keropos.
Untuk interior, jangan harap ada dashboard yang lengkap dengan sistem audio ataupun piranti airbag. Artinya, ujung kaki akan langsung mengenai panel bodi depan mobil tanpa ada karpet atau lapisan lain.
Dang Sani mengaku ia bukan pemilik pertama Carry T20 tersebut. Pikap yang dibeli kakaknya itu ia gunakan sebagai kendaraan operasional pengantaran gas LPG 3 dan 12 kg.
Lambat laun, pikap lawas yang juga dikenal sebagai Carry Truntung ini ternyata memberikan impresi yang positif. Layaknya mobil pekerja, Dang Sani menyebut Carry Truntung punya durabilitas dan biaya perawatan yang rendah.
ADVERTISEMENT
Agar kondisinya selalu terjaga, Dang Sani pun tak lupa membawa mobil pikap kesayangannya, tiap 3 bulan sekali, ke bengkel resmi Suzuki di Garut di bawah naungan PT IB Mobil.
"Kalau saya terangkan, ST20 itu unik, ringan, dipakai irit, dan onderdilnya murah, jadi terjangkau untuk saya," terangnya.
Tak sedikit pula masyarakat yang ingin memboyongnya mobil pikap spesial keluaran Suzuki itu. Terlebih saat informasi sayembara menyeruak. Beberapa kali, perjalanan Dang Sani terhenti hanya untuk meladeni masyakarat yang ingin menawar mobil tersebut.
"Dilepas berapa nih? Harganya berapa pak? banyak yang tanya seperti itu, sempat juga ditawar Rp 50 juta tidak saya lepas," timpalnya.
Meski ditawar dengan harga tinggi, Dang Sani bersikukuh enggan melepasnya jatuh ke tangan orang lain. Menurutnya, sudah banyak kenangan berharganya yang tidak bisa ditawar dengan uang.
ADVERTISEMENT
"Mesin saya rawat seperti keluarga saya sendiri, supaya sehat selalu meskipun tua," tuntasnya.
Spesifikasi dan Julukan Suzuki Carry Truntung
Menyoal spesifikasi mesinnya, Suzuki Carry pikap lawas ini mengusung mesin LJ50 2 stroke dengan kubikasi 593 cc yang menjanjikan tenaga 30 dk dan torsi 54 Nm melalui transmisi manual 4-percepatannya.
Mesin 2-tak yang dimilikinya juga punya suara khas saat deselerasi. Trung tung tung tung, begitulah kira-kira bunyi Carry Truntung yang memiliki panjang dimensi 3.195 mm dan lebar 1.395 mm. (bel)