Alasan Mitsubishi Pertahankan Nama Xpander untuk Pasar Ekspor

3 Oktober 2017 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perakitan Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perakitan Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) nampaknya tak hanya bergantung pada pasar Indonesia saja. Rencananya, mulai awal tahun 2018, Mitsubishi Xpander siap menggempur pasar ASEAN.
ADVERTISEMENT
Chief Operationg Officer MMC Trevor Mann mengklaim bahwa Mitsubishi Xpander menjadi kendaraan pertama Mitsubishi buatan Indonesia yang diekspor.
Strategi tiga berlian mengekspor Mitsubishi Xpander ke ASEAN merupakan upaya mereka untuk tidak bergantung pada pasar domestik saja. Terlebih lagi, Indonesia memang sudah diputuskan menjadi basis produksi untuk model low MPV (Multi Purpose Vehicle) tersebut.
"Negara ASEAN yang dituju antara lain Filipina, Thailand, dan tidak menutup kemungkinan diperluas ke negara lain. Soal angka kami belum bisa sebutkan," kata Trevor saat ditemui di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/10).
Lebih lanjut, low MPV itu dipastikan akan dijual dengan nama yang sama dengan Indonesia, yakni Xpander. Mengapa demikian?
Mitsubishi Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Dulu memang sudah lumrah tiap mobil yang dipasarkan disesuakan dengan nama yang lebih cocok dengan pasar lokal, namun makin ke sini kami menghargai nama yang bisa dipakai secara global," katanya.
ADVERTISEMENT
Trevor menambahkan, penggunaan nama yang sama itu membuat strategi pemasaran perusahaan lebih efektif dan efisien.
Mitsubishi Xpander sendiri ditetaskan di fasilitas produksi yang berlokasi di Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi 600 juta dolar Amerika itu berhasil menyerap 12.000 pekerja.