Belajar Lagi: Teknik Berkendara Motor Matik di Jalur Pegunungan

4 Juli 2017 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Safety riding (Foto: Dok. AHM)
zoom-in-whitePerbesar
Safety riding (Foto: Dok. AHM)
ADVERTISEMENT
Insiden rem blong yang dialami pemotor Honda Vario saat melewati turunan curam Gotekan Mojokerto, Jawa Timur menjadi pelajaran bahwa berkendara tak sekadar gas-rem, namun ada tekniknya.
ADVERTISEMENT
"(Pemotor harus) menyikapi bagaimana menegendari sepeda motor matik yang minim engine brake tak seperti underbone dan sportbike yang menggunakan transmisi manual," kata pendiri pendiri Jakarta Defensive Driving Community (JDDC) -- penyedia jasa pelatikan keselamatan berkendara -- Jusri Pulubuhu kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (4/7).
Apabila akan melakukan perjalanan di medan pegunungan yang memiliki tanjakan dan turunan curam, hal yang pertama harus dilakukan tentu saja memastikan komponen rem dalam kondisi optimal.
Remblong di turunan curam Gotekan Mojokerto  (Foto: Ist.)
zoom-in-whitePerbesar
Remblong di turunan curam Gotekan Mojokerto (Foto: Ist.)
Selain memastikan kampas rem dalam kondisi bagus dan layak, pastikan pula tidak ada buih-buih pada tangki minyak rem.
"Buih-buih atau uap air itu membuat kualitas minyak rem menurun yang pada akhirnya berakibat pada ketahanan terhadap panas yang menurun dan otomatis mengurangi kemampuan pengereman, bila terus menerus kondisi itu terjadi akan terjadi brake failure atau rem blong," jelas Jusri.
ADVERTISEMENT
Utamakan antisipasi
Nah, bila rem dalam kondisi optimal dan laik pakai, pemotor skutik pun perlu memahami aturan main berkendara di jalur pegunungan. Sebab, motor matik beda dengan motor bebek atau motor sport yang menggunakan transmisi manual yang membuat kemampuan engine brake tak terlalu besar untuk membantu deselerasi.
"Bila terus menerus tutup gas dan rem, tentu akan membebani komponen rem," katanya.
Sebagai solusi, pemotor harus melakukan antisipasi. Artinya kita harus melihat kondisi di depan dan menyesuaikan kecepatan akan tidak terlalu banyak menekan rem.
"Ketika melakukan perlambatan, jangan langsung tutup gas, lakukan secara bertahap untuk mendapatkan engine brake sehingga deserelasi tidak cuma mengandalkan rem. Terapkan manajemen speed dengan cara pola pikir antisipatif," paparnya.
ADVERTISEMENT
Apabila mengalami gejala penurunan kemampuan rem, langkah yang perlu dilakukan adalah jangan panik dan cari area aman.