Catatan Jalur Mudik H-8: Macet di Cikampek hingga Mitos Batu

18 Juni 2017 11:02 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim mudik 2017 kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tim mudik 2017 kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB. Kami dari kumparan (kumparan.com); Gesit Prayogi, Aditia Noviansyah, Jihad Akbar, dan Prima Gerhard, sibuk mempersiapkan sejumlah peralatan yang digunakan untuk memantau jalur utama pemudik di jalur utara.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dimulai dari kantor redaksi kumparan (kumparan.com) di Jati Murni, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tepat pukul 09.49 WIB. Tak ambil pusing, kami pun langsung masuk tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang akan terkoneksi dengan tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan hingga menjajal Jalan Tol Fungsional, yang akan berujung di Gringsing -- 40 kilometer sebelum Kota Semarang.
Arus lalu lintas dari Lenteng Agung ramai lancar hingga akhirnya tersendat di kilometer 10 tol Jakarta-Cikampek. Proyek LRT (Light Rail Transit) dan banyaknya truk bertonase besar yang masih diberikan akses lewat jadi faktor utama tersendatnya arus lalu lintas. H-8 merupakan kesempatan terakhir kali mereka melintas.
Pantauan mudik 2017 (Foto: kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pantauan mudik 2017 (Foto: kumparan.com)
Memasuki KM 19, kami pun menepi ke tempat persinggahan (rest area) untuk sekadar mengisi bensin Toyota Kijang Innova yang kami gunakan untuk memantau mudik lebaran 2017.
ADVERTISEMENT
Setelah terisi penuh, perjalanan dilanjutkan. Bisa dibilang, arus lalu lintas terpantau padat merayap menuju Cikarang Utama. Selepas pintu tol, kepadatan masih terjadi. Pada KM 33 kami sempat menerbangkan drone untuk melihat kondisi kemacetan. Setidaknya, tersendatnya arus lalu lintas ini terjadi hingga Gerbang Tol Karawang Timur di KM 54.
Kemacetan di Tol Cikampek Jelang Mudik Lebaran (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di Tol Cikampek Jelang Mudik Lebaran (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selepas KM 54, arus lalu lintas berangsung mencair. Ini tak terlepas dari truk-truk yang sudah keluar di beberapa kawasan industri Karawang, Jawa Barat.
Berangkat mudik lebih awal
Tak terasa, tim kumparan (kumparan.com) sudah memasuki ruas tol Cikopo-Palimanan. Dan pada KM 102, kami pun menepi di tempat peristirahatan sekaligus memantau kepadatan aktivitas di sana.
"Kalau dibandingkan dengan hari biasa sudah ada peningkatan jumlah pegunjung rest area," kata seorang pekerja di Rest Area KM 102 yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
Pantauan kami di lapangan, sudah ada pemudik yang memanfaatkan lokasi tersebut untuk sekadar istirahat dan mengecek kembali kondisi kendaraan.
Tumani, yang berprofesi sebagai pedagang ini sengaja memilih waktu keberangkatan lebih awal ke Kediri, Jawa Timur.
"Soalnya untuk menghindari macet, dan juga ngajak anak kecil juga. Biar enggak kayak tempo tahun kemarin kan macet," ujarnya.
"Sekarang pengin lebih cepat, biar ndang (segera) cepat nyampai kampung," lanjut Tumani.
Selain menggunakan mobil pribadi, sejumlah bus rombongan program mudik bareng pun sudah terlihat di sepanjang jalur utara.
Mitos batu bleneng
Batu ini berada di pinggir jalan sebelah kanan bila dari arah Jakarta-Palimanan. Batu berada di Bukit Salam yang dibelah untuk pembangunan tol.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar yang tinggal di kaki Gunung Salam percaya, Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib sehingga batu seukuran bus kota itu tidak bisa dipindahkan atau pun dihancurkan.
Batu Bleneng (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Batu Bleneng (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Di ruas tol Cikopo-Palimanan, kami pun sempat menyambangi batu bleneng di KM 182 yang menyimpan cerita mitos. Kembali, kami menerbangkan drone untuk melihat tempat itu dari sisi yang berbeda.
Setelah puas mendokumentasikan batu bleneng kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Pintu Tol Brebes Timur atau yang dikenal di Brebes Timur pada pukul 18.00 WIB. Total, kami mengeluarkan uang untuk tol sebesar Rp 176 ribu.
Nah, selama perjalanan kami pun tidak menggunakan uang tunai dan memanfaatkan e-Money yang diterbitkan Bank Mandiri. Adanya kartu ini menambah kepraktisan ketika melintasi pintu tol. Kami pun tak perlu waktu lama dan bisa menghindari antrean panjang yang terjadi di jalur tunai.
ADVERTISEMENT
e-Money Mandiri (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
e-Money Mandiri (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan.com)
Hari menjadi gelap dan kami bergegas mencari tempat makan dan istirahat untuk menginap dan melanjutkan perjalanan memantau Jalan Tol Fungsional yang akan mengantarkan kami hingga Weleri, Jawa Tengah esok hari.
Tol Brebes Timur (Brexit) (Foto: Prima Gerhard/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tol Brebes Timur (Brexit) (Foto: Prima Gerhard/kumparan)