Efek Ganjil-Genap, Penjualan Mobil Bekas Naik 15%

24 Juli 2018 13:26 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba ganjil genap di gerbang tol. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba ganjil genap di gerbang tol. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perluasan sistem ganjil-genap di Jakarta menjadi berkah bagi para pemain mobil bekas. Ya, bagi konsumen yang punya kocek berlebih, membeli mobil bekas dengan pelat ganjil atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Manajer Senior WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, juga menemukan fenomena konsumen yang menjual satu mobil mereka untuk mendapatkan dua unit mobil bekas sekaligus.
"Mobil kecil, city car, lagi ramai dicari karena ganjil - genap. Orang ada yang nambah mobil, atau tukar mobil bahkan ada yang mobil mahal (dijual) kemudian dijadikan dua mobil (beli dua mobil)," terang Herjanto saat dihubungi kumparanOTO.
"Orang punya Toyota Fortuner misalnya dijual, dipecah jadi dua kan bisa," terang Herjanto. Konsumen yang seperti ini bisa mendapat dua unit Honda Jazz tahun 2010-2012 yang harganya masih di kisaran Rp 100 juta.
Sementara itu, penjualan mobil bekas sendiri mengalami peningkatan. Bila Juli tahun lalu pertumbuhannya sebesar 5 persen, tahun ini naik menjadi 15 persen. Herjanto mengamini bahwa kenaikan ini bisa dipengaruhi dari perluasan area ganjil-genap.
ADVERTISEMENT
Adapun, perluasan sistem ganjil-genap mencakup Jalan S. Parman, Jalan Gatot Subroto, Jalana MT Haryono, Jalan Rasuna Said, kemudian Jalan Benyamin Sueb. Kebijakan ini diharapkan mampu mengurai kemacetan saat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil bekas (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)