Peta Persaingan Motor Listrik di Indonesia Mulai Jelas

3 November 2017 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Industri sepeda motor mulai menujukkan persaingan yang seru di segmen kendaraan listrik. Satu per satu, pabrikan mulai mendeklarasikan bahwa mereka siap memasarkan motor listrik.
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik memang menjadi masa depan industri otomotif, karena dianggap sebagai solusi untuk menekan target emisi udara dan juga menjawab isu masalah minyak.
Dalam Konferensi Perubahan Iklim ke 21 di Paris atau Conference of Parties 21 (COP21) pada November 2015, Indonesia berkomitem mengurangi emisi carbon (CO) dengan target penurunan sebesar 29% pada 2030. Artinya, emisi EO2 di tahun 2030 tidak melebihi angka 2 juta giga ton.
Lalu, siapa saja yang siap mencuri manisnya pasar motor listrik dalam negeri?
GESITS ITS Surabaya
Motor Listrik Gesits (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
GESITS bisa dibilang menjadi pelopor soal motor listrik. Sepeda motor buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berkolaborasi dengan Garansindo Grup, ini rencananya mulai diproduksi tahun depan.
ADVERTISEMENT
Motor listrik GESITS pertama kali diperkenalkan pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) pada Agustus 2015. Saat itu, motor ini baru dalam bentuk rangkanya saja.
Hingga akhirnya, GESITS diluncurkan di kampus ITS Surabaya pada 2016 di kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Setelah melalui serangkaian tes, motor listrik ini akan diproduksi PT WIKA di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Motor yang harganya diharapkan tak lebih dari Rp 16 juta ini diprduksi dengan melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memasok komponen seperti sistem manajemen baterai, paket baterai, pengontrol, sasis, serta komponen body.
Sebagai tahap awal, WIKA diharapkan mampu memproduksi 50.000 unit GESITS setiap tahun dan bisa dikembangkan hingga 100.000 unit per tahun. Adapun, produksi baru dilakukan pada kuartal I tahun depan. Saat ini motor listrik Gesits sedang melalui tahap validasi komponen untuk kemudian diproduksi secara massal.
ADVERTISEMENT
VIAR Q1
Isu sepeda motor listrik yang jadi bahan berita di sejumlah media massa dimanfaatkan VIAR pada 6 Juni 2017. PT Triangle Motorindo (TM) resmi melepas motor listrik dengan nama Q1, yang artinya Quality Number One.
Bila GESITS lahir dari hasil pengembangan tim ITS Surabaya, VIAR Q1 ini juga melibatkan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Bosch.
Motor Listrik Viar (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Bosch yang sudah punya nama dalam menyuplai komponen kendaraan bermotor bertanggung jawab dalam menyediakan komponen utama motor listrik VIAR Q1; komponen penggerak dan baterai.
Menurut klaim VIAR, motor listrik Q1 bisa diandalkan untuk berkendara seajuh 60 km dengan kondisi baterai penuh. Motor ini memiliki kecepatan maksimum 60 km/jam dan dijual Rp 16 jutaan.
ADVERTISEMENT
Honda
Potensi pasar sepeda motor listrik nampaknya tak mau dilewatkan pabrikan Jepang, termasuk PT Astra Honda Motor (AHM). Secara mengejutkan, mereka memperkenalkan dua varian baru dari skutik bongsor Honda PCX listrik dan hibrida di Tokyo Motor Show (TMS) 2017.
PT AHM memang sudah mempersiapkan diri untuk bermain di kendaraan listrik. Keseriusan ini terlihat sejak mengadakan diskusi di Universitas Indonesia dan kemudian disusul dengan uji jalan EV Neo bekerja sama dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Perhubungan pada September 2016.
Honda PCX Listrik (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Nah, Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya mengonfirmasi bahwa dua varian Honda PCX yang pamer di TMS akan masuk ke Indonesia. Menariknya, motor juga bakal diproduksi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut sumber kumparan, AHM awalnya akan memasarkan Honda PCX hibrida lebih dahulu, tepatnya pada pertengahan 2018. Setelah itu mereka baru akan menjual versi listriknya.
Yamaha
Rabu, 1 November 2017, giliran Yamaha yang melakukan persiapan. Sama seperti Honda, yang memberikan unit tes EV NEO, mereka pun menyodorkan E-VINO ke empat instansi.
Tujuannya sama seperti PT AHM, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ingin mencari pola perilaku pengendara ketika menggunakan motor listrik. Hasil dari `test market` itu nantinya akan menjadi acuan bagi Yamaha untuk bermain di pasar sepeda motor listrik.
Adapun empat instansi yang dilibatkan Yamah dalam program `market test` ini adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Universitas Pelita Harapan, Kebun Raya Bogor, dan The Breeze BSD.
Uji coba motor listrik Yamaha (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
“Masa depan adalah motor listrik, untuk mencapai ke sana banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan industri. Kami akan melihat hasil tes marketing yang ada. Data sudah membuktikan secara komersial eksistensi Yamaha sudah 25 tahun dan sudah menjual 4 juta unit,” kata Wakil Presiden Direktur PT YIMM Dyonisius Beti.
ADVERTISEMENT
Dyonisius pun tak menutup kemungkinan bila model-model yang ada saat ini akan dikonversi ke listrik. Mirip yang dilakukan Honda terhadap PCX.
Lalu, kira-kira siapa yang akan menguasai pasar motor listrik nasional? Merek asing atau lokal?