news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Potensi Pengembangan Wisata Situ Lengkong sebagai Ecomuseum

Geugeut Tresna Asih
Mahasiswa Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi - Universitas Pendidikan Indonesia
Konten dari Pengguna
13 Januari 2021 5:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Geugeut Tresna Asih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Situ Lengkong/ Situ Panjalu merupakan sebuah situ alam yang terletak di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Di Tengah situ terdapat pulau yang dinamakan Nusa Gede. Luas Nusa Gede yaitu 67,2 Ha. Pulau Nusa Gede dikenal sebagai pulau tempat pusat kerajaan Panjalu yang merupakan leluhur masyarakat Desa Panjalu, dan di tempat ini terdapat makam penyebar ajaran agama Islam yang disebut Mbah Panjalu. Saat ini, Pulau Nusa Gede dikenal juga sebagai kawasan Cagar Alam Nusa Gede dan ditetapkan menjadi salah satu kawasan hutan konservasi dibawah pengawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) wilayah VI Tasikmalaya, Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Situ Lengkong terletak sekitar 35 km sebelah utara Kota Ciamis atau 15 km sebelah barat Kota Kawali dan berbatasan di sebelah utara dengan wilayah Talaga, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan yang merupakan suatu lingkup wilayah komunitas yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Panjalu. Temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai-nilai sosial kultural, serta jejak kesejahteraan lainnya ,yang kini masih lestari, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota itu. Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai Kerajaan Soko Galuh Panjalu, ibu kota kerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) seluas 70 Ha yang kini disebut Situ Lengkong yang terletak di sepanjang tepi utara kota Panjalu. Sekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing- masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana Kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi. Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh kharismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora, Raja Panjalu Islam pertama.
ADVERTISEMENT
Disamping itu, terdapat juga Situs Bumi balit dimana disimpan benda-benda peninggalan bersejarah seperti menhir, batu penyucian, batu penobatan, naskah-naskah serta benda-benda perkakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu pada masanya, terdapat pula perkakas yang disebut sebagai benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis, Genta atu biasa disebut lonceng kecil peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.
Situ Lengkong Panjalu di Panjalu Ciamis Jawa Barat memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi Penduduk lokal daerah panjalu juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Kota ciamis juga terkenal akan keindahan obyek wisatanya , salah satu contohnya adalah Obyek Situ Lengkong.
Temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai- nilai sosial kultural serta jejak kesejahteraan lainnya yang kini masih terlestarikan, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota itu. Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai kerajaan Soko Galuh Panjalu. Ibu kota Kerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) seluas 70 Ha, yang kini disebut Situ Lengkong, terletak disepanjang tepi utara kota Panjalu, sekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing- masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana Kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi. Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh karismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora Raja Panjalu islam pertama.
ADVERTISEMENT
yang datang ke Panjalu pada umumnya adalah para penziarah mengunjungi Tokoh Raja Panjalu, teristimewa pemakaman Prabu Harian Kancana di Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan) serta danau itu sendiri yang bernuansa religius, disamping itu juga mengunjungi Musium Bumi Alit. Di mana disimpan benda- benda peninggalan bersejarah seperti Menhir, Batu Pengsucian, Batu Penobatan, naskah- naskah dan benda- benda pekakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu masa lalu, terutama perkakas yang disebut benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis dan Genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora
Pentingnya daerah Panjalu sebagai cikal bakal kerajaan Sunda maka situs situ lengkong ini dapat dikembangkan menjadi eco museum yang dapat menambah pendapatan daerah serta menambah wawasan bagi pengunjung mengenai sejarah dari Kerajaan Panjalu.
ADVERTISEMENT