Golkar Lampung Sepakat Munaslub Aklamasi

Konten dari Pengguna
6 Desember 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari gilang Gemilang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Golkar Lampung Sepakat Munaslub Aklamasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BANDAR LAMPUNG – Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Lampung mendukung suksesi musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Partai Golkar Lampung juga mendukung Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
"Kami kan secara normatif saja, bahwa semua berkeinginan agar munaslub tidak menimbulkan kegaduhan. Kami pengin mempertahankan suasana yang kondusif dan solid untuk meningkatkan langkah ke depan," kata Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi, Selasa (5/12/2017).
Dia mengatakan DPD I mendukung siapa pun calon yang mampu membangkitkan semangat partai untuk bangkit jaya dan menang. "Rencananya, munaslub pada 16 atau 17 Desember ini. Kami pada Rabu (6/12/2017), pukul 11.00, akan rapat di Jakarta bersama jajaran DPD I se-Indonesia. Kami akan mengambil keputusan yang terbaik," ujar calon gubernur Lampung itu.
Koordinator ketua DPD II Partai Golkar kabupaten/kota se-Lampung, Azwar Hadi, menyatakan pihaknya akan mengikuti keputusan dan kebijakan DPP Partai Golkar. "Kalau kami, ikut keputusan DPP saja. Kami juga masih lihat perkembangannya sambil menunggu arahan dari Ketua DPD Golkar Lampung Arinal Djunaidi," kata Ketua DPD II Partai Golkar Lampung Timur itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan suara Golkar sudah bulat dan kompak untuk melaksanakan munaslub. "Kalau DPD I di seluruh Indonesia berkumpul dan DPD II-nya, itu kedaulatan siapa? Kedaulatan kita bersama, unsur DPP, yang menginginkan munas perubahan," ujar Dedi di Purwakarta, Senin (4/12/2017) malam.
Dia mengatakan saat ini pemegang suara kedaulatan di Golkar sudah bulat, termasuk Trikarya. Ormas Trikarya tersebut adalah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). "Lalu ada orang membolakbalikkan keadaan berarti dia tidak mau kebersamaan di Golkar," katanya. [lampost.co]