Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganan Sinusitis

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
Konten dari Pengguna
3 Januari 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganan Sinusitis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Go Dok - Pernahkah anda merasa nyeri pada daerah dahi (di antara kedua mata anda), pipi, yang disertai dengan wajah terasa penuh? Jika pernah, bisa saja Anda mengalami sinusitis. Apakah sebenarnya sinusitis itu? Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan penanganan sinusitis berikut ini:
ADVERTISEMENT
Mengenal sinusitis
Pada umumnya setiap kita memiliki 4 buah sinus, disebut juga sinus paranasal–rongga kecil berisi udara yang terdapat pada tulang tengkorak, yaitu sinus frontal, sinus sphenoid, sinus ethmoidalis, sinus maxillaris.
Pada keadaan normal, sinus akan menghasilkan cairan bening menyerupai lendir, yang berfungsi untuk mengontrol suhu dan kelembapan udara dalam tubuh Anda. Mekanisme produksi lendir ini terjadi secara berulang dan terus-menerus meskipun kita tidak menyadarinya.
Namun, karena lubang drainase yang sempit, rongga ini dapat tersumbat saat terjadi produksi lendir yang berlebihan biasanya diakibatkan oleh infeksi (umumnya virus) dan alergi. Sinus yang mengalami peradangan inilah uang kemudian disebut dengan sinusitis.
Secara umum, penyakit ini dibagi dalam 3 tipe, yaitu.
ADVERTISEMENT
Sinusitis akut; pada jenis ini, umumnya ditemukan common cold symptoms. Pada jenis ini tidak akan berlangsung lebih dari 12 minggu dan umumnya hanya berlangsung kurang lebih seminggu. Meski begitu, juga tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi lebih lama dari seminggu.
Sinusitis kronik; dikatakan kronik apabila sudah berlangsung lebih dari 12 minggu.
Sinusitis berulang; disebut pula dengan reccurent sinusitis.
Gejala
Untuk menegakkan diagnosisnya, setidaknya terdapat 2 gejala primer dari 4 gejala, yaitu :
- Drainase postnasal, - Hidung tersumbat (kesulitan bernafas melalui hidung), - Nyeri tekan (dapat disertai bengkak- disekitar mata, pipi, hidung, dan/atau dahi), - Indera penciuman dan indera perasa berkurang kepekaannya; pada anak-anak umumnya disertai batuk.
Gejala lain yang dapat menyertai penyakit ini adalah:
ADVERTISEMENT
- Demam, - Nyeri kepala, - Nyeri telinga, - Nyeri pada rahang atas/ gigi, - Halitosis(bau mulut) - Batuk
Penyebab
Berikut adalah beberapa hal atau kondisi yang menjadi penyebabnya :
- Deviasi septum nasal, - Polip nasal,
Infeksi saluran pernafasan; adanya infeksi (karena virus, bakteri, atau jamur) yang dapat menyebabkan peradangan pada membran sinus, sehingga menyumbat drainase mucus (lendir). Kondisi yang menyertai penyakit lainnya, seperti komplikasi dari penyakit yang berkaitan dengan sistem imun tubuh seseorang, sehingga mengakibatkan penyumbatan pada hidung, Alergi (peradangan yang dipicu alergi dapat pula menyebabkan penyumbatan hidung).
Faktor risiko
Seseorang dapat memiliki risiko yang tinggi untuk terkena penyakit ini apabila :
- Memiliki penyakit asma, - Memiliki gangguan pada sistem imunitas tubuh, - Sensitif/alergi terhadap aspirin (dapat menyebabkan gangguan pernafasan), - Terdapat abnormalitas dari bentuk hidung; septum deviasi atau polip nasal, - Sering terpapar polutan seperti asap rokok.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan penunjang
Selain pemeriksaan berdasarkan gejala yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan oleh dokter guna memastikan diagnosis sinusitis :
1. Tes alergi. Skin test adalah pemeriksaan yang mungkin saja direkomendasikan untuk Anda, apabila dokter menduga kondisi ini dipicu oleh alergi terhadap alergen (pemicu alergi) 2. Radiologi. CTscan atau MRI sinus pranasal umumnya memang dilakukan; baik pada sinusitis akut maupun sinusitis kronik. 3. Endoskopi nasal; melalui pemeriksaan ini, gangguan kesehatan seperti peradangan, pembengkakan, dan juga polip nasal dapat dideteksi. 4. Pemeriksaan mikrobiologi; kultur. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan apabila terapi yang diberikan dinilai tidak efektif, sehingga diperlukan pemeriksaan lebih jauh mengenai penyebab dari sinusitis tersebut.
Penanganan
ADVERTISEMENT
Umumnya, penanganannya bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala yang ada. Berikut adalah beberapa tindakan penanganan yang mungkin dilakukan atau dianjurkan oleh dokter :
1. Pemberian kortikosteroid; baik melalui nasal (obat semprot hidung) maupun oral/injeksi. Pemberian kortikosteroid ini membantu untuk mengurangi peradangan. Namun, karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping sebaiknya anda benar-benar memperhatikan dosis dan cara penggunaan. 2. Irigasi nasal terkadang dokter akan mempertimbangkan memberikan antibiotik jika memang diperlukan. 3. Jika faktor alergi adalah penyebab yang paling mungkin atas sinusitis yang Anda derita, maka dokter akan mempertimbangkan pemberian imunoterapi untuk meningkatkan sistem imun tubuh Anda. 4. Dalam kondisi di mana tubuh Anda resisten terhadap pengobatan yang telah diberikan, maka operasi bisa menjadi pilihan untuk penanganan yang Anda derita.
ADVERTISEMENT
Itu dia serba-serbi sinusitis yang harus Anda ketahui. Semoga bermanfaat!