Telinga Berdenging? Bisa Jadi Tanda 9 Penyakit Ini

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
Konten dari Pengguna
2 Januari 2018 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Telinga Berdenging? Bisa Jadi Tanda 9 Penyakit Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Go Dok - Pernahkah Anda merasakan sensasi berdenging di telinga kiri atau kanan, atau bahkan keduanya? Di dalam dunia medis, keadaaan tersebut dikenal dengan istilah tinnitus. Umumnya, tinnitus menyebabkan penderitanya mendengar dengingan atau siulan lembut. Memang, suara ini akan hilang dengan sendirinya; namun, dalam beberapa kasus tinnitus dapat bertambah parah bahkan hingga mengganggu konsentrasi.
ADVERTISEMENT
Waspada! Tinnitus yang terjadi berulang dengan intensitas yang semakin parah bisa jadi merupakan tanda dari 9 penyakit di bawah ini:
Telinga Berdenging? Bisa Jadi Tanda 9 Penyakit berikut!
1. Cedera kepala atau leher
Tahukah Anda bahwa telinga berdenging umum dialami oleh mereka yang sedang dalam masa pengobatan cedera kepala atau leher? Hal ini sejalan dengan kesimpulan sebuah studi yang dipublikasikan oleh The Laryngoscope. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena dengingan akan hilang seiring dengan semakin membaiknya kondisi leher atau kepala pasca cedera.
2. Meniere
Meniere, atau gangguan pada telinga bagian dalam yang dipicu oleh keabnormalan jumlah cairan, seringkali memicu vertigo spontan serta dengingan di salah satu bagian telinga. Jika tidak segera ditangani, meniere dapat membuat penderitanya kehilangan fungsi pendengaran secara total.
ADVERTISEMENT
3. Displasia Fibromuskular
Displasia fibromuskular atau FMD adalah kelainan vaskuler yang menyebabkan satu atau lebih pembuluh darah tumbuh secara tidak normal. Jika sudah begitu, penderita FMD umumnya menunjukkan beberapa komplikasi, seperti telinga berdenging, tekanan darah tinggi, stroke, bahkan gagal ginjal.
4. Aterosklerosis
Tahukah Anda, bahwa tingginya kolesterol di dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah di telinga -khususnya bagian tengah dan dalam- menyempit? Terlebih lagi dengan semakin beranjaknya usia, pembuluh darah juga akan mulai kehilangan tingkat keelastisannya. Hasilnya, aliran darah di telinga akan semakin kuat terdengar sehingga memicu dengingan. Kondisi inilah yang dirujuk oleh para ahli medis sebagai aterosklerosis.
5. Tumor otak
Bila dengingan kerap datang dengan intensitas yang semakin berat, maka segera periksakan kesehatan Anda ke dokter karena bisa jadi hal ini merupakan pertanda adanya neuroma akustik, atau tumor otak jinak. Selain memengaruhi keseimbangan tubuh dan kemampuan mendengar, neuroma akustik juga dapat berkembang menjadi menjadi jaringan tumor ganas yang akan mengganggu sistem saraf hingga memicu kematian.
ADVERTISEMENT
6. Multiple sclerosis
Penyakit multiple sclerosis memang tidak terlalu akrab di telinga masyarakat Indonesia, namun bukan berarti kondisi ini dapat dipandang sebelah mata. Singkatnya, multiple sclerosis adalah kondisi di mana selubung pelindung saraf tulang belakang dan otak (mielin) mengalami kerusakan sehingga pernyampaian pesan antar-saraf mengalami gangguan. Inilah yang kemudian memicu telinga berdenging secara terus-menerus.
7. Diabetes
Merujuk dari sebuah hasil studi yang dilakukan pada tahun 2002 di University of Ohio, diketahui bahwa setidaknya 60% penderita diabetes mengeluhkan telinga yang berdenging. Para ahli kemudian menyimpulkan bahwa hal ini erat kaitannya dengan kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.
8. NIHL (Noise-Induced Hearing Loss)
NIHL (Noise-Induced Hearing Loss) merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kemampuan mendengar di salah satu atau kedua belah telinga. Penyebabnya bisa dikarenakan paparan suara yang terlalu bising, seperti musik yang menggelegar dan suara petasan atau tembakan. Nah, biasanya di tahap awal NIHL -sesuai dengan catatan British Medical Journal-, penderita akan mengeluhkan dengingan yang semkain lama intensitasnya semakin keras. Jadi, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter THT sebelum terlambat.
ADVERTISEMENT
9. TMD (Temporomandibular Disorder)
Terakhir, tinitus dapat disebabkan oleh TMD (Temporomandibular Disorder); atau yang lebih dikenal sebagai disfungsi sendi dan jaringan rahang. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bukan hanya dapat membuat telinga Anda berdenging terus-menerus, namun juga dapat menyebabkan komplikasi lainnya, seperti rahang yang terasa sakit dan susah digerakkan, kesulitan makan dan berbicara, hingga bernapas.
Nah, itu tadi 9 kondisi kesehatan yang dapat memicu telinga berdenging. Semoga bermanfaat!