GOMAJOUR Kembali Adakan Pelatihan, Puluhan Anggota Pelajari "Ragam Jurnalistik"

Anggota GOMAJOUR mengikuti pelatihan jurnalistik secara daring pada Sabtu (12/2). Foto: Taghsya/GOMAJOUR MAN 13

Pertemuan ekskul jurnalisik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Jakarta kembali diadakan pada Sabtu (12/2) siang secara daring.

Pada pertemuan yang dihadiri sekitar 4o lebih anggota GOMAJOUR (nama brand ekskul jurnalistik MAN 13) tersebut dibahas sejumlah materi di antaranya ragam bahasa jurnalistik.

Syahrain pelatih GOMAJOUR menjelaskan setidaknya ada tiga karakteristik yang khas dalam ragam bahasa jurnalistik. Beberapa di antaranya adalah satu arah, bahasa populer, dan umur berita yang pendek.

"Karena sifat komunikasi di media yang satu arah, maka berita yang disampaikan harus bisa langsung dimengerti oleh pembaca tanpa ada pengetahuan khusus. Jangan sampai habis membaca berita kita pembaca malah bertanya-tanya (kebingungan)," jelas Syahrain.

Sifat komunikasi media yang satu arah ini menurutnya juga membuat reporter yang menulis berita mesti memilih kata yang mudah dipahami. Dalam pembahasan jurnalistik, hal tersebut maksudnya adalah bahasa populer.

Kemudian, para anggota juga mempelajari tentang sifat berita yang berumur pendek. Salah seorang anggota meminta penjelasan lebih mendetil setelah materi tersebut disampaikan.

"Misalnya, berita tentang kemacetan. Bisa jadi Jum'at pagi kemarin terjadi kemacetan yang yang padat-merayap di Kuningan. Tapi, pada Sabtu paginya di tempat yang sama mungkin jalanan sudah lengang. Berita di Jum'at pagi kemarin tidak lagi cukup relevan untuk dibaca di Sabtu ini," terang Syahrain.

Pelatihan jurnalistik yang hari ini diikuti oleh sekitar 40 anggota tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin yang diadakan oleh ekskul jurnalistik MAN 13 atau yang bernama lain GOMAJOUR.

Materi yang diberikan melalui pelatihan dalam ekskul ini diharapkan mampu membuat para anggotanya menguasai skills atau keahlian penyerapan, pengolahan, dan pendistribusian informasi mengikuti proses produksi yang dilakukan jurnalis.

Sejak pelatihan ini dibuka untuk pertemuan tatap muka pada awal Januari lalu, para siswa-siswi tampak antusias untuk bisa mengikutinya. Terlihat dari penuhnya ruang kelas yang dijadikan tempat pelatihan.

Reporter: Rizqa Madani Editor: Syahrain F.