FIGC Selidiki Ujaran Rasis yang Dilakukan Seorang Staf Atalanta ke Fans Napoli

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
14 Juli 2020 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: instagram
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: instagram
ADVERTISEMENT
Atalanta tampil luar biasa musim ini. Di Liga Serie A, mereka tampil memukau dengan mampu menjadi pengganggu papan atas Liga Italia. Sementara di Liga Champion mereka tembus ke babak perempat final dan akan melawan PSG di babak 8 besar.
ADVERTISEMENT
Namun di balik itu, ada sedikit kasus yang mengganggu tim biru-hitam yang melibatkan salah satu manajer mereka. Kejadian ini terjadi menjelang pertandingan kontra Juventus di giornata 32 Serie A.
Saat itu, seorang pendukung Napoli mendekati pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini ketika dia meninggalkan bus tim. Fans Napoli tersebut menanyakan peluang Atalanta dalam duel melawan Bianconeri.
“Hei Tuan, apakah Anda akan menang saat ini atau akan kalah seperti 10 tahun terakhir? Forza Napoli, Tuan. Forza Napoli. "
Gasperini melambai padanya dan menggumamkan sesuatu melalui masker yang dikenakannya dan berjalan pergi. Namun, salah seorang anggota staf Atalanta, Mirco Moiloi, justru meresponsnya dengan kata-kata rasis. Ia memanggil fans Napoli tersebut dengan kata 'terrone' - sebuah istilah yang kerap digunakan untuk merendahkan orang-orang Italia bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Mirco Moiloi sendiri sebetulnya sudah meminta maaf maaf atas ujaran yang ia lontarkan.
"Saya minta maaf atas penggunaan frasa yang saya gunakan untuk penggemar Napoli," kata Moioli dilansir Football Italia.
“Saya minta maaf karena tidak bisa tetap tenang menghadapi tuduhan serius fans Napoli. Dia jelas-jelas telah merencanakan provokasi. Saya tidak mencari alasan untuk kelakuan saya. Saya sadar bahwa saya salah, bahkan terhadap Atalanta," pungkasnya.
Namun meskipun begitu, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) selaku otoritas tertinggi Liga Italia tak akan tinggal diam dengan insiden tersebut dan akan melakukan penyelidikan.