Penyesalan Terbesar dalam Karier Sepak Bola Freddy Adu

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
25 Desember 2020 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Instagram
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum nama-nama pemain asal Amerika Serikat menghiasi banyak klub eropa saat ini, Negeri Paman Sam sempat menelurkan seorang pemain berbakat dalam diri seorang Freddy Adu.
ADVERTISEMENT
Pada 2004 lalu, di usianya yang masih berusia 14 tahun, ia menjadi pemain termuda yang berhasil mencetak gol di Major League Soccer. Ia pun digadang-gadang akan menjadi The Next Pele.
Namun sayang bunga itu justru layu sebelum berkembang.
Pemain yang saat ini berusia 31 tahun itu pun mengungkapkan penyesalan terbesar dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola, yakni saat ia memutuskan meninggalkan Benfica dan meminta dipinjamkan ke klub lain.
Adu menilai jika saja ia tak terburu-buru mengambil keputusan, mungkin saja perjalanan kariernya akan berjalan jauh lebih baik. Apalagi, ia menilai kemampuannya saat itu lebih baik dari Angel Di Maria, pemain hebat yang sempat menjadi rekannya di Benfica.
ADVERTISEMENT
Benfica memang menjadi klub pertama Adu di Eropa. Ia terbang ke Portugal pada tahun 2007 setelah Benfica mencapai kesepakatan dengan Real Salt Lake, klubnya yang lama.
Bersama As Águias, pria yang pernah dijuluki "Pele baru"itu bermain 14 kali sebelum akhirnya lebih memilih untuk dipinjamkan ke tim lain seperti AS Monaco, Belenenses, Aris dan Caykur Rizespor dan akhirnya memilih ke Amerika Serikat untuk membela Philadelphia Union secara permanen.
Tapi saat melihat Di Maria yang justru berkembang menjadi pemain penting bagi Benfica dan mencapai level terbaiknya bersama Real Madrid dan Paris Saint Germain, Adu meyakini bahwa kepergiannya dari Benfica adalah titik kesalahan yang akhirnya membuat kariernya hancur.
"Kesalahan terbesar yang saya buat dalam karir saya adalah meninggalkan Benfica dengan status pinjaman ke Monaco," kata Adu kepada The Blue Wire Podcast seperti dilansir dari Sportbible.
ADVERTISEMENT
"Saya mengatakannya dari hati. Itu adalah salah satu keputusan yang, jika saya bisa mengulanginya lagi, tidak akan saya lakukan."
"Saya memiliki tiga pelatih dalam setahun di Benfica. Klub berada dalam momen sulit sehingga saya hanya ingin keluar dari sana dan pergi ke klub lain secepat mungkin."
"Tapi ternyata itu keputusan terburuk. Saya bergabung dengan klub di waktu yang sama dengan Di María. Di tahun pertama, saya lebih baik darinya."
"Saya bermain lebih baik darinya, tetapi saya memutuskan untuk pergi ke Monaco dengan status pinjaman. Dan Di María tetap di Benfica. Dan coba tebak?
"Ia sempat bermain dengan pelatih yang kemudian datang dan menjadi pemain inti. Satu atau dua tahun kemudian ia hengkang ke Real Madrid. Sementara saya akhirnya dipinjamkan ke tim kelas dua."
ADVERTISEMENT
"Saya membuat keputusan terburuk untuk karier saya. Ini adalah penyesalan terbesar saya," pungkasnya
Selama kurang lebih 15 tahun perjalanan kariernya sebagai pesepak bola, pria yang memiliki 17 caps bersama timnas Amerika Serikat ini sudah melanglang di berbagai klub kecil. Sempat pensiun pada 2018 lalu, musim ini ia menandatangani kontrak dengan Osterlen FF, klub yang berlaga divisi tiga Liga Swedia.