Takluk di Dua Final Liga Champions dari Barcelona, Rooney Kritik Taktik Ferguson

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: instagram
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: instagram
ADVERTISEMENT
Manchester United menjalani masa keemasan bersama Sir Alex Ferguson. Selama 26 tahun di bawah komando pelatih asal Skotlandia tersebut Setan merah meraih gelar bergengsi berupa 13 gelar trofi Premier League dan 2 trofi liga Champions.
ADVERTISEMENT
Sir Alex Ferguson bisa saja persembahkan 4 trofi Liga Champions andai tidak kalah dari Barcelona pada dua final liga Champions, tepatnya pada 2009 dan 2011. Saat itu The Reds Devils takluk masing-masing dengan skor 2-0 dan 3-1.
Di bawah Pep Guardiola Barcelona memang sedang jaya-jayanya. Dengan permainan tiki-taka yang diusung, sulit sekali sekadar mengimbangi anak asuhan Pep Guardiola saat itu. Salah satu korbannya adalah Manchester United. MU yang mencoba meladeni Blaugrana dengan permainan terbuka di dua final tersebut, harus rela terkapar.
Seharusnya MU bisa mengimbangi permainan Barcelona jika saja mereka mau menanggalkan filosofi yang diusung Sir Alex Ferguson, setidaknya begitu menurut Wayne Rooney yang mengkritik taktik Ferguson yang menganggapnya sebagai taktik bunuh diri. Hal itu diungkapkan dalam kolomnya di Sunday Times.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami kehilangan dua final Liga Champions dengan Barcelonanya Guardiola, dengan mencoba menekan tinggi dan mengatasinya, yang merupakan (taktik)bunuh diri," tulis Rooney.
"Saya ingat Alex Ferguson mengatakan 'kami Man United dan kami akan menyerang, itu ada dalam budaya klub sepakbola ini' dan berpikir 'Saya tidak terlalu yakin tentang ini'.
Sebetulnya dengan pendekatan yang berbeda, MU pernah menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2008. Namun Ferguson sepertinya ogah menerapkan pendekatan yang serupa di dua final tersebut.
"Saya pikir semua pemain tahu, jauh di lubuk hati, itu adalah pendekatan yang salah, bahwa kami meninggalkan cara yang membawa kami sukses (mengalahkan Barcelona) di semifinal 2008-dan tentu saja kami kalah dalam dua pertandingan."
ADVERTISEMENT
"Ada yang benar bagi klub, tapi kemudian ada yang duduk setelah itu dan berpikir 'kami kalah'.
"Bagi saya, tidak masalah bagaimana Anda melakukannya di pertandingan Liga Champions besar ini, selama Anda menang," ucap pemain yang saat ini membela Derby County tersebut