Wawancara Terakhir Diego Armando Maradona

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
26 November 2020 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto; Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto; Instagram
ADVERTISEMENT
Diego Armanda Maradona telah berpulang. Serangan jantung mengakhiri hidup sang maestro di usia yang baru saja masuk angka ke-60 pada 30 Oktober bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Pada hari ulang tahunnya tersebut ia sempat melakukan wawancara dengan media Argentina Clarin, yang tak dinyana menjadi wawancara terakhirnya dengan media.
Ya, sejak itu pria yang terakhir berstatus sebagai pelatih Gimnasi de la Plata ini mengalamai gangguan kesehatan. Pada awal November Maradona memang sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit La Plata. Ia mengeluh kelelahan, dan hasil tes menunjukkan bahwa ada pembekuan darah di otak. Maradona pun harus menjalani operasi. Ia kemudian keluar rumah sakit karena operasinya berjalan sukses sebelum akhirnya dikabarkan meninggal pada Rabu (25/11).
Dalam wawancaranya tersebut, Maradona mengaku sempat bertanya-tanya apakah orang-orang masih mencintainya. Namun, dia akhirnya menyadari bahwa publik ternyata tidak melupakannya dan perasaan mereka tidak pernah luntur terhadap Maradona. Ia juga mengungkapkan kebahagiannya atas sambutan luar bisa saat ia berkecimpung kembali ke sepak bola sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
"Terkadang saya bertanya-tanya apakah orang masih akan mencintai saya."
“Saya akan selalu berterima kasih kepada orang-orang. Setiap hari mereka mengejutkan saya, apa yang saya alami saay kembali ke sepak bola Argentina, tidak akan pernah saya lupakan.
“Itu melebihi apa yang bisa saya bayangkan. Karena saya sudah lama keluar dan terkadang orang bertanya-tanya apakah orang-orang masih akan mencintai saya, apakah mereka akan terus merasakan hal yang sama."
“Ketika saya memasuki lapangan di Gimnasia pada hari presentasi, saya merasakan bahwa cinta mereka tidak akan pernah berakhir."
Dalam wawancara itu, Maradona menceritakan pengalaman hidupnya. Dia mengakui bila kehidupan glamour-nya telah memperngaruhi kariernya di sepak bola. Namun yang ia sesali justru saat ia kehilangan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
“Sepak bola memberi saya semua yang saya miliki, lebih dari yang saya bayangkan. Dan andai saja saya tidak mengalami kecanduan, saya mungkin bisa bermain lebih banyak lagi," ujar pemain yang penah membela Boca Junior tersebut
"Tapi hari itu sudah lewat, saya baik-baik saja dan yang paling saya sesali adalah tidak memiliki orang tua. Saya selalu berkeinginan satu hari lagi dengan Tota tapi saya tahu dia sangat bangga melihatku dari surga," kata Maradona mengenang ibunya, Dalma Salvadora Franco 'Doña Tota'.
Saat ditanya mengenai harapannya tentang bangsanya, ia berharap agar pandemi segera selesai dan tak ada lagi rakyat Argentina yang kelaparan.
"Keinginan saya adalah bahwa pandemi segera berlalu dan Argentina saya bisa bergerak maju."
ADVERTISEMENT
"Saya ingin Argentina membaik, kami memiliki negara yang indah dan saya percaya bahwa presiden kami akan bisa membuat kami keluar dari situasi sulit saat ini," imbuh Maradona.
"Saya sedih saat melihat anak-anak yang tidak memiliki cukup makan, saya pernah kelaparan, saya tahu rasanya seperti saat Anda tidak makan selama beberapa hari dan itu tidak boleh terjadi di negara saya."
"Itu adalah keinginan saya, untuk melihat orang-orang Argentina senang, dengan pekerjaan dan makan setiap hari," pungkasnya.