Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Deklamasi, Menyanyi, dan Drama

Griya Rizqi Ulandari
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
5 November 2022 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Griya Rizqi Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
membaca buku, foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
membaca buku, foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kalian semasa Sekolah Dasar diminta oleh guru membaca nyaring? Kegiatan membaca nyaring sering dilakukan semasa sekolah agar siswa dapat memperhatikan dan mampu memahami bacaan yang dibaca.
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan membaca nyaring? Membaca nyaring diartikan sebagai metode membaca dengan melafalkan atau mengungkapkan suatu informasi dan bacaan dengan suara yang cukup keras atau lantang.
Membaca nyaring memiliki banyak manfaat bagi pembaca, yaitu meningkatkan kepercayaan diri pembaca, memahami informasi yang dibaca, menambah wawasan, memperkaya kosakata, serta melatih vokal pembaca agar baik, jelas, dan mudah dipahami. Meski membaca nyaring dapat dilakukan oleh semua orang, namun tidak semua memahami ketentuan dalam membaca nyaring.
Pembaca tidak boleh hanya melafalkan suara yang keras saja saat membaca, namun pembaca juga perlu memperhatikan banyak hal, seperti penggunaan lafal yang tepat sesuai dengan bacaan, penggunaan intonasi sesuai tanda baca agar mudah dipahami, kesesuaian jeda membaca, dan ketepatan tempo, dimana pembaca tidak boleh membaca dengan tempo yang cepat maupun lambat.
ADVERTISEMENT
Upaya yang dapat dilakukan oleh pembaca untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring adalah dengan melakukan kegiatan deklamasi. Pastinya deklamasi sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Apa itu deklamasi? Menurut KBBI, deklamasi adalah penyajian sajak yang disertai dengan lagu dan gaya. Secara umum, deklamasi berarti membaca sajak atau puisi yang disertai dengan lagu dan gerak tubuh.
contoh puisi lama, foto: Pixabay
Saat melakukan kegiatan deklamasi, pembaca perlu memperhatikan ciri dari puisi atau sajak yang dapat dideklamasikan. Puisi dan sajak yang dideklamasikan harus mengandung lafal yang jelas, intonasi yang tepat, dan jeda yang sesuai. Selain itu, pembaca perlu memahami ide pokok yang disampaikan dalam pembacaan puisi atau sajak agar ekspresi dan gestur tubuh dapat menjiwai isi dari bacaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, keterampilan membaca nyaring juga akan berkembang dan meningkat, apabila kalian sering melakukan kegiatan yang populer di kalangan banyak orang, yaitu menyanyi. Mengapa demikian? Kegiatan mengeluarkan suara bernada ini bertujuan untuk melatih vokal dan suara, serta melatih intonasi, artikulasi, pernafasan, dan sikap tubuh saat menyanyi.
kegiatan menyanyi, foto: Pixabay
Tak hanya itu, cara yang paling ampuh dalam meningkatkan keterampilan membaca nyaring adalah dengan membaca drama. Dalam pementasan drama, setiap karakter yang muncul pastinya melafalkan suatu bacaan atau dialog dengan suara yang keras dan lantang, bukan? Apalagi saat pementasan drama, ekspresi, mimik, gestur, artikulasi, timbre, irama, intonasi, dan tempo juga ditonjolkan dan sangat diperhatikan. Maka tidak heran, kegiatan ini menjadi cara yang paling ampuh dalam melatih membaca nyaring.
pementasan drama, foto: Pixabay
Ketiga upaya yang disebutkan di atas dapat dilakukan, apabila pembaca ingin meningkatkan keterampilan membaca nyaring. Selain itu, kegiatan deklamasi, menyanyi, dan drama dapat dijadikan pembiasaan agar dapat melatih kesesuaian vokal, lafal, intonasi, jeda, dan tempo saat membaca nyaring.
ADVERTISEMENT